Lihat ke Halaman Asli

Tonny Syiariel

TERVERIFIKASI

Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

John Lennon, "Imagine" dan Hari Perdamaian Internasional

Diperbarui: 21 September 2021   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tribute to John Lennon- Central Park, New York. Sumber: Andrew Burton / Getty/ www.ultimateclassicrock.com

Di salah satu sudut Central Park di New York City, persisnya di Strawberry Fields, penggemar John Lennon masih kerap mendatangi sebuah memorial dengan tulisan "Imagine" di tengahnya. Itulah "John Lennon Memorial" yang dibuat untuk mengenang sang legenda. Dan hari ini, ketika dunia merayakan "Hari Perdamaian Internasional", lagu-lagu ciptaan Lennon dipastikan kembali mengalun di mana-mana. 

John Lennon adalah mantan pentolan the Beatles, grup musik legendaris asal kota Liverpool, Inggris. Lennon tidak hanya populer sebagai penyanyi dan pencipta lagu. Dalam perjalanan hidupnya, Lennon juga dikenal sebagai aktivis perdamaian. Aktivis anti-perang yang selalu menyerukan perdamaian dunia.

Karir bermusiknya bersama the Beatles, yang dijuluki "The Fab Four", mengangkat namanya ke puncak ketenaran dunia. Selama periode 1960-1970, the Beatles bahkan dianggap band paling fenomenal di masa itu. Lagu-lagunya menjadi hits di mana-mana.

Setelah Beatles bubar pada tahun 1970, pun namanya tetap berkibar. Bersama pasangannya Yoko Ono, isteri keduanya yang asal Jepang itu, John Lennon mengeluarkan beberapa single yang kembali menjadi hits. Salah satunya yang kemudian begitu populer sebagai lagu anti-perang dan simbol perdamaian adalah "Give Peace a Chance".

Lennon menyanyikan lagu Give Peace a Chance. Sumber: Roy Kerwood / wikimedia

Menariknya, lagu yang dirilis bersama Plastic Ono Band pada Juli 1969 itu, konon diciptakan ketika John dan Yoko sedang protes tanpa kekerasan dengan melakukan "Bed-ins-for Peace", yakni suatu protes dengan cara tinggal di atas tempat tidur sekitar dua minggu.

Protes unik ini dilakukannya di Hilton Amsterdam Hotel- Belanda dan Queen Elizabeth Hotel di Montreal- Kanada. Cara ini dilakukan sebagai bentuk protes menentang perang tanpa kekerasan. Di Hilton Amsterdam, misalnya, John Lennon mengundang pers ke kamar suite di hotelnya. Apa yang terjadi?

Dengan ekspektasi bakal meliput John dan Yoko sedang bercinta setelah perkawinan mereka beberapa hari sebelumnya, jurnalis yang hadir justru terkejut dengan kenyataan yang dihadapi. John dan Yoko hanya duduk-duduk di atas tempat tidur. Masih mengenakan piyama pula. Keduanya malah berbicara tentang perdamaian dunia. :)

Bed-ins-for-Peace di Hilton Hotel Amsterdam. Sumber: Eric Koch / Anefo / wikimedia

Setelah lagu tersebut, nama Lennon makin sulit dipisahkan dari gerakan anti-perang maupun aktivitis perdamaian. Apalagi setelah single lainnya, yakni "Imagine" dirilis pada tahun 1971. Inilah lagu ciptaan Lennon yang paling populer sepanjang masa. Majalah musik ternama Rolling Stone menggambarkan lagu ini sebagai "Lennon's Greatest Musical Gift to the World."

John Winston Lennon makin aktif terlibat dalam berbagai gerakan anti-perang di Amerika Serikat (AS). Sang legenda pun sering menyanyikan dan menyampaikan pandangannya menentang agresi militer AS di Vietnam. Dua lagu di atas sudah jelas menggambarkan pilihan politik John Lennon. Anti perang dan anti kekerasan. 

Namun demikian, siapa sangka, Lennon yang begitu cinta damai justru mati akibat pembunuhan. Lennon ditembak empat kali dalam jarak dekat oleh Mark David Chapman pada tanggal 8 Desember 1980. Ironisnya, Chapman sendiri ternyata seorang penggemar the Beatles

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline