Lihat ke Halaman Asli

Thomas Jan Bernadus

A Freelance Blogger

Setelah Asian Games 2018, Infrastruktur Olahraga Harus Terawat

Diperbarui: 16 Oktober 2018   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi

Dua multievent olahraga terbesar di Asia, sukses digelar di Indonesia. Dua multievent tersebut adalah Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018. Dua multievent olahraga ini digelar tidak bersamaan.

Asian Games digelar dari 18 Agustus hingga 2 September, sementara Asian Para Games 2018 digelar dari 6 Oktober hingga 13 Oktober. Dua multievent olahraga ini, masih banyak yang membuat gagal "move on". Saya termasuk di antaranya, karena masih terbayang di ingatan saya soal event ini.

Selang sebulan berlalu dari perhelatan Asian Games 2018, layaknya Asian Games 1962, meninggalkan sebuah "legacy" atau Warisan. Asian Games 1962 meninggalkan legacy berupa kompleks Gelora Bung Karno dan juga Stasiun TVRI.

Lalu, Asian Games 2018 meninggalkan legacy apa? Asian Games 2018 ini juga meninggalkan infrastruktur olahraga yang bisa dimanfaatkan untuk event nasional maupun internasional. Gelora Bung Karno sudah dipercantik karena direnovasi.

 Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, di acara FMB 9 di Gedung Bappenas mengatakan bahwa, infrastruktur yang menjadi warisan dari Asian Games ini tentunya harus dijaga ataupun dirawat.

Untuk merawatnya, tentunya perlu digelar event ataupun multievent baik nasional maupun internasional, agar nantinya ada pemasukan untuk biaya perawatan dan infrastruktur ini tidak terbengkalai.

Karena itu, menurut Imam, induk-induk olahraga di dunia, harus diajak untuk menggelar event di Indonesia. Apalagi dengan berhasilnya diselenggarakan Asian Games dan Asian Para Games di tahun 2018 ini, kepercayaan swasta sangat tinggi untuk mendukung penyelenggaraan event ini.

Untuk fasilitas olahraga seperti Jakarta International Velodrome dan juga sarana Equestrian di Pulomas, Imam akan berkoordinasi dengan pengelola agar ada event yang bisa digelar di sini. Imam bahkan berseloroh dengan mengajak peraih medali emas dari cabang Wushu, Lindswell Kwok untuk menggelar pernikahannya di equestrian.

Sementara itu, Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro membuka data bahwa jumlah Wisatawan Mancangegara yang berkunjung, jumlahnya mencapai 78.854 orang yang datang ke Jakarta, Palembang dan Jawa Barat, sementara wisatawan domestik jumlahnya 1,7 juta orang.

Jumlah wisatawan terbanyak, berasal dari Tiongkok dan diikuti oleh Jepang, Korea, Malaysia dan India. Yang unik, menurut Bambang adalah kunjungan wisatawan dari Belanda. Bambang memperkirakan, warga Belanda yang berkunjung ini adalah keturunan Indonesia yang pulang ke Indonesia karena ada event besar.

Wisatawan Mancanegara ini, total pengeluaran mencapai 1,9 trilyun. Suvenir adalah terbanyak yang dibeli oleh wisatawan mancanegara. Untuk domestik mengeluarkan uang hingga 1,8 Trilyun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline