Lihat ke Halaman Asli

Thomas Jan Bernadus

A Freelance Blogger

Kampung Mataraman, Wisata Unik di Yogyakarta Dibangun dengan Dana Desa

Diperbarui: 4 Desember 2017   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Kalau kita ke Jogja, atau Yogyakarta, sudah pasti atau kemungkinan  besar, kita akan berwisata ke lokasi yang cenderung sama. Misalnya ke  Keraton, atau misalnya ke Malioboro atau sejumlah lokasi wisatanya  seperti Pasir Gumuk atau pantai yang berada di Jogja.

Kini, ada sebuah lokasi wisata baru dan unik yang baru hadir di  Yogyakarta. Lokasi wisata ini berada di Desa Panggungharjo, Kecamatan  Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Nama lokasi wisata ini adalah Kampung Mataraman.

Mungkin kita akan bertanya, lokasi wisata seperti apakah Kampung Mataraman ini. Okei, mari kita memulai ceritanya ya!

Kampung Mataraman ini, merupakan lokasi wisata dengan nuansa Desa.  Itu sudah jelas dari namanya yang ada "Kampung" atau "Kampoeng".

Kampung Mataraman ini, konsepnya sebenarnya adalah tempat makan. Iya  tempat makan. Tapi jangan berharap ini konsep tempat makan berupa  restoran mewah meskipun tradisional. Jelas tidak!

Memasuki Kampung Mataraman ini kita akan melewati sebuah jembatan.  Jembatan dengan nuansa "ndeso" atau pedesaan. Ada sebuah saluran air  kecil dengan air nan jerning.

Eits, saya lupa. Di bagian depan dari Kampung Mataraman ini ada  semacam gapura dan gerbang masuk yang unik. Terbuat dari Bambu. Begitu  juga ketika kita melewati jembatan, ada semacam jalan masuk unik yang  juga seperti beratap bambu. Instagrammable atau lokasinfoto yang bagus  untuk postingan di instagran lah pokoknya.

dokumentasi pribadi

Ketika kita sampai di lokasi utama dari Kampung Mataraman, kita akan  bertemu dengan seuumlah bangunan. Apa saja bangunan utama ini?

Ada yang namanya "limasan" atau semacam hall dengan nuansa tempo  dulu, rumah joglo yang masih berbentuk asli, tanpa modifikasi. Limasan  ini bisa menjadi tempat kita menggelar pertemuan semisal arisan atau  reunian. Duduknya? Lesehan.

dokumentasi pribadi

Di sebelah limasan ada tiga bangunan berjejer. Bangunannya masih asli  Jawa juga. Yang paling depan adalah warung makan. Tempat kita membeli  atau memesan makanan. Nah, di sebelahnya lagi atau yang berada di  tengah-tengah adalah dapur tempat memasak.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline