Lihat ke Halaman Asli

Keagungan Jokowi Dalam Warisan Soekarno-Soeharto, Rizieq Shihab Tanpa Pondasi Founding Father

Diperbarui: 12 Januari 2021   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar harianindo.com

Mungkin tidak ada yang menyangka bahwa sepak terjang Front Pembela Islam yang dipimpin Rizieq Shihab harus terhenti di tahun 2020. Lebih tidak disangka lagi bahwa kasus ini akhirnya berjalan panjang dan tidak berhenti pada isu pelanggaran protokol kesehatan.

Setelah Merdeka berbicara dalam beberapa tahun terakhir sebelum akhirnya Pergi mengasingkan diri ke Arab Saudi, Rizieq Shihab kembali ke Indonesia dengan kekuatan penuh. Jumlah massa yang dipimpinnya tidak berkurang sedikitpun. Malah kekuatannya bertambah tambah karena dibekingi oleh beberapa tokoh politik, serta yang cukup spekulatif dan penuh teori konspirasi adalah dukungan beberapa elite yang punya kepentingan terhadap peran Rizieq Shihab.

Karena saat itu kekuatan Rizieq Shihab masih membludak dalam dukungan massa dan organisasi front pembela Islam, Rizieq Shihab lupa bahwa yang dihadapinya bukanlah presiden sembarangan. Jokowi, pria kurus yang berasal dari kalangan sipil itu tidak disangka memiliki ketegasan yang melebihi dari tokoh militer yang pernah memimpin negara ini. Di tangan Jokowi polisi dan tentara nasional Indonesia menemukan roh keperkasaannya kembali.

Rizieq Shihab dengan terlalu sepele memancing dan menciptakan kerumunan di petamburan dan di Megamendung Bogor. Yang lebih parah Rizieq Shihab melontarkan ceramah yang provokatif di awal kedatangannya ke Indonesia. Terlalu lama di luar negeri Rizieq Shihab seperti lupa untuk mempelajari karakter pemimpin Indonesia saat ini. Jokowi presiden yang disepelekannya itu mewarisi visi misi para founding father Indonesia.

Jokowi memiliki Spirit Soekarno yang ingin menjadikan Indonesia negara bebas berdaulat dari campur tangan asing. Itu Kenapa saat Amerika menawarkan uang dengan nominal yang besar asal Presiden Jokowi mau memulihkan hubungan dengan Israel Jokowi dengan tegas menolak. Bahkan saat Amerika menawarkan diri untuk membuat pangkalan militer di Indonesia lagi-lagi Indonesia menolak.

Jokowi memahami semangat Soekarno yang tidak ingin dijajah imperialisme dan liberalisme. Itu sebab Jokowi sangat konsen kepada masalah ideologi. Jokowi tidak ingin Indonesia berubah menjadi Barat atau menjadi Timur Tengah. Bagi Jokowi Indonesia sudah selesai dengan identitasnya.

Soekarno sudah jauh-jauh hari mengerti betapa bahayanya bangsa yang mencari identitasnya sendiri-sendiri. Soekarno paham bahwa terlalu besar harga yang harus dibayar saat tiap kelompok masyarakat merumuskan sendiri identitas kebangsaannya. Oleh karena itu Soekarno dan Bung Hatta, beserta founding father lainnya merumuskan bahwa indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Dimana karakter bangsa Indonesia bersatu di dalam keragamannya dan beragam di dalam kesatuannya.

Di sisi lain Jokowi juga mewarisi spirit dari Bapak Pembangunan Indonesia yaitu Soeharto. Presiden yang pernah memimpin Indonesia selama 32 tahun itu memahami betapa pentingnya infrastruktur. Sebab infrastruktur adalah kunci yang mengintegrasikan bangsa Indonesia dengan segala potensinya. Itu sebab di era Jokowi infrastruktur dibangun secara besar-besaran dari ujung timur Indonesia.

Indonesia dengan identitasnya yang berkarakter serta semangat pembangunan di dalam karya nyata inilah yang tidak bisa digoyang oleh siapapun. Maka saat Rizieq Shihab dan kelompoknya menawarkan sistem baru dengan cara yang penuh paksaan Jokowi pun murka. Selain terindikasi dengan semangat mendirikan Negara Khilafah yang sama sekali berbeda dengan demokrasi Pancasila saat ini, Rizieq Shihab dan kelompoknya juga kedapatan melalui jejak jejak digital mendukung Hizbut Tahrir Indonesia. Organisasi terlarang di berbagai belahan dunia.

Kini bukan hanya Rizieq Shihab yang dijadikan tersangka, Front Pembela Islam dibubarkan, tapi rekening Rizieq Shihab serta orang yang terafiliasi dengannya, termasuk rekening Front Pembelas Islam juga dibekukan. Alasan mendalamnya belum diungkapkan ke publik.Tapi menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sudah membekukan sementara 87 rekening milik Front Pembela Islam (FPI) dan afiliasinya.

Uang tentu adalah sumber kekuatan yang mendanai pergerakan Front Pembela Islam.Dan saat ini sumber kekuatan tersebut sudah dibekukan. Bisa dikatakan Front Pembela Islam sudah hancur sampai ke bagian paling mendasar.Maka ada dua yang tidak dimiliki para pendiri FPI saat ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline