Lihat ke Halaman Asli

Ajeng Leodita Anggarani

TERVERIFIKASI

Karyawan

Oseng Mercon Pengingat Janji

Diperbarui: 12 November 2022   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolpri : Oseng Mercon

Sejak menjabat sebagai kepala cabang sebuah perusahaan retail, Boni kerap mendapat bingkisan-bingkisan Natal dari para klien. Jumlahnya tak hanya belasan, bahkan sampai puluhan. Sejak minggu pertama Desember, Agnes, wanita yang sudah dua tahun dinikahinya, harus bolak balik membuka gerbang rumah itu untuk menerima kiriman-kiriman yang berdatangan. Karena jumlahnya yang cukup banyak, terkadang Boni meminta Agnes untuk langsung membukanya setelah membuat daftar nama-nama pengirimnya.

*

Boni pulang cepat hari itu, ia berencana untuk menata rumahnya menjelang Natal, rumah yang berhasil ia bangun dengan jerih payahnya sendiri. Masa-masa berjuang, banyak yang sudah pria itu korbankan, termasuk perasaan.

Sampai di rumah, Agnes sudah menyiapkan makanan di meja, lalu wanita itu melanjutkan sisa pekerjaan rumah yang lain. Boni sedikit terusik dengan menu yang dihidangkan. Makanan favorit saat ia masih kuliah di Jogja. Makanan yang sudah sangat lama tak dinikmatinya.

Di suapan pertama, Boni terdiam. Matanya terpenjam, melambungkan ingatan ke 10 tahun silam. Matanya berkaca-kaca, mengingat Jogja dan segala kenangan yang tertinggal di sana.

**//**

Seorang gadis melintas, membawa kotak makan siangnya lalu makan sendiri di kantin kampus. Ia hanya memesan segelas es teh manis, agar ia diberi kesempatan untuk menumpang duduk di sana.

Gadis manis berpenampilan sederhana dengan bandana bermotif mawar warna biru tua. Gadis itu tak menyadari, sejak awal ia duduk hingga makan siangnya habis, Boni memperhatikannya dari meja seberang. Kejadian itu tak hanya sekali, namun berulang-ulang.

Setiap tahun kampus mereka mengadakan bazzar, acara yang memang diadakan untuk menjalin keakraban antar para mahasiswa. Sengaja pihak kampus tidak melibatkan orang-orang di luar kalangan mereka, para dosen ingin menumbuhkan jiwa bisnis untuk anak didiknya. 

Tahun ini Boni didaulat sebagai salah satu panitia. Selama dua minggu ia membuka pendaftaran untuk teman-teman yang mau membuka stand. Semua stand sudah tersedia, mulai dari merchandise, minuman ringan, hingga stand buku yang selalu menjadi incaran setiap tahunnya. Namun, masih ada yang kurang, stand makanan khas nusantara belum ada peminatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline