Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Menikmati Hidup Dapat Tercapai

Diperbarui: 29 Februari 2024   05:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi/ Bang Beca tidur pulas 

Bila Hati Terbebas Dari Belenggu

Sewaktu hidup morat marit, mana mungkin dapat menikmati hidup? Tetapi setelah hidup mulai membaik ternyata masih banjak orang yang belum dapat menikmati hidup. Bahkan saat kehidupan sudah mapan, bukannya bersyukur, tapi masih terus berkeluh kesah. Wajahnya tampak murung dan tidak sedap di pandang mata.

Setiap kali bertemu, bukannya mengajak ngopi bersama, tapi malah mengeluh:  Banyak masalah "  

Saat hidup susah kita berdoa agar nasib berubah. Nasib sudah berubah..eh lupa bersyukur, malahan terus berkeluh kesah 

Hidup adalah Identik dengan Masalah


"Life is a problem. No problem,means life is ended"

Sebuah frasa dalam bahasa Inggeris,yang sudah sudah dikenal sejak dulu.

Yang dapat diterjemahkan secara bebas: :" Hidup itu adalah identik dengan masalah..Kalau tidak ada masalah lagi,berarti  hidup sudah selesai " Atau dalam kata lain:" Hanya orang mati ,yang tidak punya masalah"


Walaupun semua orang sudah tahu akan hal ini,tapi sadar ataupun tidak,setiap masalah selalu membawa dampak negatif bagi kebanyakan orang, Karena menengoknya dari kaca mata hitam

Padahal masalah adalah proses pembelajaran diri,dimana kita bisa belajar ilmu kehidupan yang sesungguhnya,yang tidak pernah akan diperoleh dibangku kuliah manapun.

Kalau boleh dianalogikan, seorang bayi lahir tidak mungkin langsung dapat berjalan. Butuh waktu untuk belajar duduk, merangkak dan jatuh bangun puluhan kali sebelum mampu berdiri sendiri. Begitulah kira kira hidup kita

Belajar di University of life 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline