Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Memaknai Hukum Tabur Tuai (Bagian Ketiga)

Diperbarui: 15 Mei 2023   09:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

Agar Anak Anak Menyayangi Kita Dihari Tua

Kita sudah sangat sering mendengarkan kata kata bijak:"Sebuah contoh teladan yang nyata,jauh lebih berharga dibandingkan seratus petata petiti. Karena secara alami,anak anak akan merekam apa yang mereka alami dan rasakan . Sedangkan kata kata nasihat hanya  masuk ketelingga kiri dan keluar ketelingga kanan .

Pahami bahwa mendidik dan membesarkan anak anak adalah kewajiban kita sebagai orang tua. Jangan pernah memaknai mendidik daan membesarkan anak, sama dengan investasi . Karena bila dimaknai sebagai investasi,maka kelak merasa berhak untuk menuntut pengembalian dari investasi melalui diri anak anak  kita.Hal ini akan menghadirkan rasa kekecewaan yang mendalam,seandainya kelak sikap anak anak tidak sesuai harapan kita sebagai orang tua.

Mendidik Anak Dengan Cinta Kasih

Membesarkan dan mendidik anak anak dengan cinta kasih yang tulus,akan dirasakan oleh anak anak dan direkam dalam memory alam bawah sadarnya.Memory ini tak akan pernah hilang seumur hidupnya.  Pernah suatu waktu,kami sudah merencanakan untuk travelling bersama ketiga anak anak kami. Tiket tour sudah dibayar lunas, Tetapi  terkadang apa yang terjadi tidak selalu seperti maunya kita. Semiggu sebelum hari keberangkatan, tetiba puteri kami terkena cacar .Sudah pasti dengan kondisi demam tinggi dan terkena cacar tidak memungkinkan putri kami bisa ikut travelling. Maka kami memutuskan untuk membatalkan keberangkatan,walaupun resikonya  kelima tiket kami batal dan tidak dapat diuangkan ,sesuai perjanjian. Jumlahnya tidak sedikit,karena rencana kami pada waktu itu untuk ke Amerika Serikat.  

Walaupun adik adik ipar ,bersedia menggantikan kami merawat puteri kami,selama kami travelling tapi kami memutuskan,batal berangkat. Bagi kami ,uang yang dikumpulkan dengan sudah payah tentu sangat berharga. Tetapi kesehatan  putri kami tidak ternilai

Pelajaran Berharga Bagi Anak Anak

Keputusan yang berat ini,menjadi pelajaran berharga bagi anak anak. Dalam hati mereka terpateri pelajaran,bahwa family is the first.

Kelak ketika ketiga anak anak kami sudah berkeluarga, mereka secara bergantian mengajak kami berdua traveling keluar negeri.

Semua biaya kami berdua di tanggung anak anak anak kami. Setiap bulan kami berdua di kirim uang belanja. Walaupun seumur hidup kami tidak pernah minta apapun pada anak anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline