Borong Kertas Toilet Senilai 100 Juta Rupiah
Berita tentang panic buying yang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Australia, sudah sejak dari awal kehadiran covid -19 sudah menjadi viral diberbagai media, bahkan disebar luaskan melalui berbagai jaringan WA dan sebagainya.
Nah, ternyata serangan pandemi coronavirus,selain dari merenggut paksa orang dari keluarganya, sekaligus menampilkan watak asli dari orang banyak. Orang yang biasanya tampil santun dan penuh tenggang rasa,mendadak berubah jadi egoisme
Bahkan ada diantarannya yang menjadi beringas dan tega dorong mendorong ketika rebutan memborong barang di berbagai supermarket.
Bahkan segala akal licik dikeluarkan,demi untuk mendapatkan idaman harinya, yakni membeli barang dalam jumlah yang melebihi, batas maksimal, Yakni dengan cara menyelinap ke Self Service machine dan berharap bisa lolos, Ternyata mesin sudah diproteksi dan dilengkapi dengan alaram.
Mau Untung Jadi Buntung
Seorang warga di Australia Selatan yang membeli tisu jenis 'toilet paper' dan 'hand sanitizer' senilai hampir Rp 100 juta, sekarang berusaha mengembalikan belanjaannya, tapi permintaan ditolak.
Pembeli tersebut juga sudah berusaha menjual dagangannya secara online, namun akunnya diblokir Menurut Direktur Supermarket Drake, John Paul Drake, pria tersebut menelpon mereka untuk meminta pengembalian uang atas pembelian 132 kantong tisu toilet, dan 150 botol ukuran satu liter 'hand sanitizer'.
Tindakan Yang Memalukan
Ternyata orang egoisme ada dimana saja,termasuk di Australia. Hasil penyelidikan dari pihak supermarket, pria rakus ini, telah berkomplot dengan 20 orang lainnya untuk memborong dan menimbun kertas tisu toilet, dengan harapan akan dijual dengan harga tinggi, agar dapat meraih keuntungan yang besar,