Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Sepotong Sejarah yang Jangan Dilupakan

Diperbarui: 11 Agustus 2017   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Jembatan Ratapan Ibu.Disini pada tahun 1949 Para pejuang dari kota Payahkumbuh di eksekusi dan jazadnya dibiarkan hanyut di bawa arus/dokumentasi pribadi

Bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia secara resmi sudah menjadi negara yang merdeka,semua orang  sudah tahu.Sejak dari anak anak TK ,hingga kakek nenek paham bahwa Soekarno -Hatta telah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal tersebut. Karena itu setiap tahun, seluruh warga Indonesia,merayakannya dengan caranya masing masing

Dok.pribadi

Ada prasasti yang merupakan saksi bisu,bahwa kendati secara formal Indonesia sudah merdeka,tapi 4 tahun sesudah itu,para pemuda kota kecil di Payahkumbuh-Sumatera Barat,masih membasuh kemerdekaan dengan darah mereka. Sebagai salah seorang yang dilahirkan di Sumatera Barat,maka sejak dari kecil saya sudah mendengarkan cerita tentang Kisah kepahlawanan para pemuda ini .Apalagi kedua orang tua saya almarhum lahir dan dibesarkan di Labuah Basilang di Kota Payahkumbuh,maka kisah ini menjadi cerita yang turun temurun.

Dok.pribadi

Melintasi Batang Agam

Jembatan Ratapan Ibu ini  dibangun pada  tahun 1818 ,sepanjang 40 meter .Yang merupakan bangunan dengan arsitektur kuno ,yakni  batu merah setengah lingkaran yang direkat dengan kapur dan semen tanpa besi penyanggah.Jembatan ini melintasi Batang Agam, menghubungkan Pasar Payakumbuh dan nagari Batang Tabik

Saksi Bisu yang bernama :"Ratapan Ibu" ini  berlokasi di jalan Achmad Yani, di kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Jaraknya dari Padang adalah sekitar 3 jam berkendara, walaupun sesungguhnya jaraknya hanya sekitar 125 kilometer.Tapi karena ruas jalan sempit, maka kendaraan hanya dapat melaju dengan kecepatan rata rata 40 Km perjam..

Tempat Para Pemuda Dieksekusi

Para pemuda yang merupakan pejuang kemerdekaan  Indonesia yang tertangkap ,digiring menuju jembatan tersebut, lalu disuruh berbaris di pinggir  jembatan. Mereka dieksekusi dengan tembakan senjata api.Tubuh mereka roboh dan  langsung jatuh ke Batang Agam dan dihanyutkan arus sungai yang deras. Kaum wanita, yang menyaksikan eksekusi itu hanya mampu meratap menyaksikan anak anak mereka,satu persatu terkapar ditembak. Bahkan untuk merawat jasad mereka pun tidak memungkinkan.

Maka  untuk mengenang peristiwa itu,jembatan tersebut diberi nama "Ratapan Ibu". Disana juga dibangun sebuah patung wanita yang sedang menangis.

Generasi Muda Perlu Tahu Tentang Sejarah

*Menyongsong Hari Raya Kemerdekaan R.I yang ke 72, generasi muda Indonesia perlu tahu,bahwa  walaupun kemerdekaan Indonesia sudah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus,tahun 1945 oleh Sukarno -Hatta,bukan berarti perjuangan sudah selesai.Karena ternyata para pemuda di kota Payahkumbuh ,masih harus membasuh kemederkaan Indonesia dengan darah mereka.

 Dibatu nisan masal ini,walaupun sudah dimakan jaman, namun masih dapat terbaca dengan jelas ,kalimat yang membuat seluruh tubuh kita merinding:  Inilah inti kisah kepahlawanan yang sudah terpateri sejak tempo doeloe hingga kini, dihati warga setempat.

  • Disini pada tahun 1949 -
  • gugur para pemuda pejuang
  • demi pembebasan negeri ini.-
  • merdeka dari belenggu penjajah-
  • ratapan ibu mengiringi kepergiannya
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline