Lihat ke Halaman Asli

Tjhen Tha

Speed, smart and smile

"Drinking Fountain"

Diperbarui: 9 November 2018   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dipelataran lingkungan makam Imam Reza as banyak disediakan "Drinking Fountain" bagi para peziarah Imam. Pelataran lingkungan makam Imam Reza as merupakan salah satu tempat terluas dan terlengkap diseluruh dunia.

Pada waktu-waktu tertentu ketika ada acara ritual haul atau milad Rasulullah dan keluarganya, tempat ini dikunjungi peziarah dari berbagai tempat dan dapat mencapai 2 sampai dengan 4 juta peziarah.

Oleh karena itu, tempat ini banyak menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan peziarah, mulai perpustakaan, museum, tempat parkir, fasilitas transportasi, toilet, restoran, sarana air minum, hotel dan tempat istirahat bagi yang memerlukannya.

Disetiap sudut taman, disediakan water-fountain yang dapat digunakan untuk minum dan sarana untuk berwudhu.

Setelah menjalani ritual doa dan ziarah, sambil menuju perjalanan pulang, terasa dahaga menyerang.

Beberapa water fountain yang dilalui terlihat mengering dan seorang anak terlihat mencoba menekan tombol keran, kalau-kalau ada yang masih berfungsi, atau semua dalam keadaan rusak.

Solusi utamanya adalah berusaha kembali ke hotel sesegera mungkin. Dinginnya angin yang bertiup menambah kekeringan yang terasa dibibir yang mulai mengelupas.

Namun terlihat beberapa orang disalah satu sudut taman bergerombol mengantri. Tertarik untuk mencari tahu ada apa gerangan disudut taman. Ketika kelompok besar itu mulai pergi ternyata terlihat water fountain yang masih berfungsi dalam balutan tenda disekelilingnya.

Tersadar bahwa saat ini masih masuk bulan ramadhan dan sebagian umat Islam menjalani ibadah puasa. Umumnya para peziarah yang datang dari luar kota membatalkan puasanya, namun pihak pengelola makam Imam tidak ingin mempertontonkan kevulgaran makan/minum disiang hari dihadapan orang yang berpuasa. Maka beberapa fountain yang berfungsi diberikan pagar penutup agar tidak terlihat dari luar.

Hampir merata diseluruh Iran selama bulan Ramadhan, tempat makan dan minum atau restoran tetap buka seperti biasa, namun untuk menghargai yang berpuasa setiap restoran menutup jendelanya dengan tirai.

Tidak ada ormas yang akan menggeruduk restoran yang menyediakan makanan bagi yang tidak berpuasa, karena bagi musafir dan orang yang sakit hukumnya haram untuk berpuasa dan harus menggantinya dihari yang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline