Semarang, --- Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali melaksanakan kegiatan Latihan Terpadu Praktik (Lantip) Angkatan 5 di SMK Negeri 3 Semarang. Kegiatan ini difokuskan pada pembuatan produk modul ajar KGS Modul Ajar Teknik Konstruksi dan Perumahan Fase F Elemen Perencanaan Konstruksi dan Perumahan dengan penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Kegiatan Lantip ini dipandu oleh Titis Mutiara Septi, dan dosen dari Prodi PTB UNNES, serta Guru Pamong ikut andil dalam pembuatan modul yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam merancang dan mengembangkan modul ajar yang inovatif dan aplikatif sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan vokasi. Modul ajar yang dikembangkan mengintegrasikan pendekatan Problem Based Learning (PBL) guna mendorong keterlibatan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan pemecahan masalah secara kontekstual.
Pelaksanaan Lantip di SMK Negeri 3 Semarang ini merupakan bagian dari upaya UNNES dalam menjalin sinergi dengan sekolah mitra, khususnya dalam bidang pendidikan teknik bangunan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman praktis dalam pembuatan modul ajar, tetapi juga berkontribusi langsung dalam pengembangan sumber belajar yang berkualitas untuk mendukung proses pembelajaran di SMK.
Dokumen Pribadi
"Kegiatan ini sangat penting untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan nyata dalam menyusun modul ajar yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, sekaligus memperkuat kolaborasi antara UNNES dan SMK Negeri 3 Semarang,"
Kegiatan Lantip Angkatan 5 ini diharapkan dapat menjadi model pelaksanaan praktik pembelajaran yang dapat diadopsi oleh program studi lain di UNNES serta memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan vokasi di Indonesia.
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan komunikasi dan kerja sama tim, karena pembuatan modul ajar dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan guru-guru SMK Negeri 3 Semarang sebagai mitra pendamping. Dengan demikian, modul yang dihasilkan tidak hanya memenuhi standar akademik, tetapi juga relevan dengan kebutuhan praktis di lapangan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kesiapan siswa dalam menghadapi tantangan dunia konstruksi dan perumahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI