Lihat ke Halaman Asli

Titiek Septiningsih

IRT yang merangkap sebagai ASN dan mencoba mengasah kemampuan menjadi penulis

Hari Kelima Ramadan, Ini Kata Penjual Sayur Keliling...

Diperbarui: 29 April 2020   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadan hari kelima, bersamaan dengan jadwal saya masuk kerja. Setiap masuk kerja seperti hari ini, maka yang paling dinanti-nanti adalah kedatangan bibi sayur. Apalagi buat saya yang beberapa hari ini belum sempat ke pasar.

Pertanyaan yang kerap dilontarkan adalah "Bawa apa, bi?". Kemudian dengan cepat bibi sayur akan menerangkan apa saja yang dibawanya hari ini.

"Banyak, Mbak. Ada daging, ayam, ikan pindang, udang sungai, udang manis, haruan, ikan nila, ikan patin, dll."

Lalu, masing-masing dari kami akan menanyakan harga lauk yang diinginkan. Biasanya sih kalau sedang tidak puasa, sambil menunggu bibi menyiangi ikan yang dibeli, maka kami akan duduk santai sambil memakan jajanan pasar yang juga dibawa untuk melengkapi dagangannya.

Tak lama, pedagang yang lain akan mulai berdatangan. Penjual jamu, pedagang buah, dll. 

He..he.. kantor-kantor memang selalu menjadi tempat yang manarik untuk menjajakan dagangan. Tak peduli bulan Ramadan atau bukan, sedang wabah Covid-19 atau situasi normal. Bedanya adalah saat ini jumlah pelanggan mereka jauh berkurang, mengingat sekolah libur dan kantor yang masih beroperasi hanya dihadiri oleh 30% dari jumlah karyawan yang ada.

Sambil berbelanja, biasanya saya juga dapat inspirasi harus masak apa hari ini. Kadang, percakapan santai yang dilakukan sambil belanja juga memuat "informasi" tentang berita-berita terhangat seputar kantor.

Sejujurnya harga bahan pangan yang dijual oleh bibi sayur tidak mengalami perubahan yang signifikan, apalagi bila dibandingkan dengan monitoring harga bahan pokok yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan pada Minggu kedua bulan April 2020.  

Kalau berdasarkan wawancara dengan bibi sayur sih, harga yang mengalami kenaikan adalah daging menjadi Rp.140.000/kg. Bagi saya itu tidak masalah karena saya bukanlah penggemar daging. 

sumber : dinas perdagangan Kota Banjarbaru

Setelah menanyakan ini dan itu pada bibi sayur, akhirnya pilihan saya jatuh pada udang manis seharga Rp 25.000. Sepertinya satu plastik beratnya setengah kg. Terbayang akan membuat udang goreng tepung untuk menu berbuka puasa sore nanti. 

Yah...semoga harga bahan pangan tetap stabil walaupun pandemi Covid-19 belum pasti kapan berakhir.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline