Lihat ke Halaman Asli

Titania Isnaenin Azizah

Mahasiswi UIN Jakarta

Gunung Merapi Kembali Erupsi, BPPTKG: Masyarakat Diimbau Untuk Mengantisipasi Gangguan Abu Vulkanik

Diperbarui: 12 Maret 2023   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktivitas awan panas Gunung Merapi, pada Sabtu (11/3/2023). Foto: Antara Foto/ Aloysius Jarot Nugroho


 

Gunung Merapi merupakan gunung api aktif di Pulau Jawa, tepatnya terletak di wilayah Provinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Klaten di sisi tenggara, Kabupaten Magelang di sisi barat serta Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur. Gunung Merapi meletus pertama kali pada tahun 1930, total korban jiwa pada peristiwa tersebut sebanyak 1.369 orang.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan, Gunung Merapi kembali semburkan awan panas, pada Sabtu (11/3/2023), pukul 12.12 WIB. Guguran awan panas mengarah ke Kali Bebeng atau Krasak, masyarakat juga diimbau agar menjauhi daerah bahaya (jarak 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak).

"Aktivitas Gunung Merapi masih Siaga atau Level III," Jelas BPPTKG.

Dikutip dari Antara, dalam konferensi pers virtual, Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso menjelaskan bahwa rentetan luncuran awan panas guguran dari Gunung Merapi terjadi karena longsoran kubah lava barat daya Gunung Merapi. Prosesnya adalah karena terjadi longsoran kubah lava barat daya. 

"Kedua kubah lava yang berada di sisi barat daya dan di tengah kawah puncak Gunung Merapi, apabila longsor secara masif berpotensi menimbulkan awan panas yang bisa meluncur hingga sejauh tujuh kilometer ke arah barat daya dan lima kilometer ke arah selatan-tenggara," tambah agus. 

Lebih lanjut, BPPTKG merinci jejak guguran awan panas, Minggu (12/3/2023). Tercatat mulai pukul  00.00 sampai 06.00 WIB hari ini total ada enam kali awan panas ke arah barat daya, jarak maksimum dua kilometer . Selanjutnya, susulan awan panas terjadi lagi pada pukul 07.04, 07.08, dan 07.56 WIB dengan arah luncuran sama ke barat daya atau hulu Kali Bebeng dan jarak luncur 2,5 kilometer.

Dampak dari erupsi Merapi ini, sejumlah aktivitas warga dihentikan atau ditutup sementara dan obyek wisata di lereng gunung ditutup. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi  (TNGM) Muhammad Wahyudi, dalam keterangan tertulis menyatakan ada tiga obyek wisata rawan di lereng Gunung Merapi yang ditutup, yakni obyek wisata alam Jurang Jero, Tlogo Muncar dan Kalikuning-Plunyon. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline