Lihat ke Halaman Asli

Tirta Adithiya nugraha

sedikitpi mahanganggur

Perawan Milik kita

Diperbarui: 20 Maret 2021   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perawan milik kita.
Layaknya kita tengkarkan celana dan rok milik siapa. 

Perawan tak pernah dianggap suci.
Tidak pernah aku lihat babi betina
Suci,
Walaupun ia adalah gadis periang
Yang melompat - lompat menuju taman
Hendak bermain kotak pasir dan rumah - rumahan.

Perawan berjalan sama seperti kehilangan
Lalu bila semua perawan
Jauh sebelum khuldi mengenalkan diri
Sebagai jembatan.

Maka perawan kau hilangkan,
Akan menjadi awan yang berbentuk
Kehendak mata yang melihatnya.

Kebetulan aku melihat awan hitam
Menurunkan hujan di atas kuburan
Menumbuhkan bunga matahari mencari ibunya.
Tentang harapan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline