Lihat ke Halaman Asli

Sony Kusumo

Menuju Indonesia Surplus

Jaga Tradisi Bulan Ramadan di Era Pandemi Covid-19

Diperbarui: 5 Juni 2020   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tribunnews.com

Tahun 2020 menjadi masa yang berat bagi siapapun di muka bumi. Sejak penghujung tahun lalu, dunia mulai disibukkan dengan permasalahan virus corona.

Waktu terus bergulir, namun persoalan  belum kunjung usai. Hal itu terasa hingga memasuki bulan puasa dan kala Idul fitri tiba.

Perayaan Idul Fitri kali ini tak lagi sama seperti sediakala. Tak ada suara takbir menggema ditiap masjid.

Tak ada warga yang berbondong datang ke masjid sembari membawa sajadah dan alat solatnya. Tak ada deretan warga berkerumun dan saling bersalaman sebagai simbol memaafkan.

Kebanyakan dari mereka memilih untuk solat berjamaah dirumah. Begitu pula dengan yang dilakukan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dirinya solat dihalaman Wisma Bayurini, Istana Kepresidenan Bogor hanya bersama keluarga beserta sejumlah pengawal.

Dalam solat tersebut, Jokowi beserta jamaah lainnya juga memakai masker dan memberi jarak satu sama lain. Langkah ini selaras dengan kebijakan pelarangan solat berjamaah di masjid dan lapangan yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kendati demikian tak semua wilayah memberlakukan aturan tersebut. Misal di Masjid Khairul Huda di Mataram atau di Masjid Jami Al Hidayah di Bekasi Timur, Jawa Barat tetap mengadakan solat Ied karena masuk wilayah berzona hijau alias nol pasien positif Covid-19.

Apalagi ziarah kubur ataupun mudik ke kampung halaman tampaknya itu mustahil untuk dilakukan di masa pandemi ini. Selain dilarang, Jakarta masuk ke dalam zona merah penyebaran Covid-19.

Kedua tradisi khas bulan ramadhan itu, dikhawatirkan bakal mengundang kerumunan. Terlebih durasi PSBB di Jakarta diperpanjang hingga 4 Juni mendatang.

Namun ragam tradisi tadi seakan bisa terobati dengan kemudahan berkomunikasi dan kecanggihan teknologi di masa kini. Berkat teknologi-lah semua sanak saudara dan kerabat yang tinggal berjauhan pun  tetap dapat menyambung silahturami. Mulai dari sekadar bertukar kabar lewat chatting, telepon, hingga bertatapan lewat layar ponsel.

Kondisi itu otomatis membuat penyedia  internet mendulang rezeki berkali-kali lipat. Misalnya IndiHome dan Biznet mencatat adanya lonjakan trafik data sejak diberlakukannya kebijakan Work From Home (WFH).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline