Lihat ke Halaman Asli

Cahaya Energi Matahari Malam Hari

Diperbarui: 5 Oktober 2017   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Hallo semua saya berasal dari kabupaten ketapang, Kalimantan Barat. Dalam tulisan saya kali ini saya ingin membagikan sedikit pengalaman saya tentang "Energi erbarukan" disekitar saya, walaupun mungkin teman teman sudah sering mendengar tentang energi matahari yang dikonversi ke listrik. Inilah pengalamanku.

Jadi, ketika aku kelas 1smp di akhir tahun kami sekeluarga mengunjungi nenek di kampung. Disana listrik sangat jarang hidup pada malam hari, biasanya mereka menggunakan genset, tidak seperti di kota yang akses listriknya memadai. Pada saat itu saya dan sepupu saya pergi kemapung sebelah menghadiri acara pernikahan keluarga yang jaraknya 20 km dari tempat tinggal kami. Saat acara kami pulang dari cara itu sepanjang jalan yang kami lalui sangat gelap, namun ada sedikit penerangan yang menuntun kami dalam perjalanan pulang ke rumah yaitu lampu ditepi jalan yang menggunakan tenaga surya. Saya merasakan dampak positif dari salah satu energy terbarukan yang ada dan saya merasa hal seperti ini sangat membantu penerangan di daerah daerah yang mengalami keterbatasan akses listrik.

Demikian cerita saya, mohon maaf bila ada kekeliruan dan membuat pembaca enggan mengantuk, demikian Terimakasih. Salam Indonesiaku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline