Lihat ke Halaman Asli

Theresia Sumiyati

https://www.kompasiana.com/theresiasumiyati8117

Siapkah untuk Mendengarkan?

Diperbarui: 24 November 2020   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapkah Untuk Mendengarkan?

"Bu, kemarin papa beliin aku botol baru lo."

"Oh ya? Warna apa?"

"Biru. Kan biru kesukaanku Bu?"

'Oh, berapa harganya?"

"Mahal Bu."

"Oh, berarti papamu kaya dong?"

"Iya Bu. Papaku banyak duitnya."

Percakapan di atas terjadi antara seorang murid dengan gurunya. Wajah murid itu  berbinar mendapat tanggapan yang ramah atas ceritanya.  Hal istimewa bagi seorang murid jika ceritanya didengarkan dan ditanggapi.  

Bagi seorang murid, guru adalah orang tua keduanya. Murid mengharapkan gurunya perlu mengetahui segala hal yang terjadi pada dirinya. Tak ingin satu hal saja yang terlewatkan dalam kehidupannya. 

Maka apa pun akan ia ceritakan, bahkan mungkin pertengkaran kedua orang tuanya tak luput dari pengamatannya dan akan diceritakan kepada guru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline