Lihat ke Halaman Asli

Anjas Permata

TERVERIFIKASI

Master Hypnotherapist

8 Karakter Sederhana Eka Tjipta Widjaja yang Berdampak Luar Biasa Bagi Indonesia

Diperbarui: 14 September 2022   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://2.bp.blogspot.com/-q87JPn0mIxA/WzapjD3XssI/AAAAAAAAA0M/rFQLJ4ChY4kqt5TZHG4APPm-B_rcQMETACLcBGAs/s1600/eki.JPG

"Jadilah pria yang berintegritas, bertanggungjawab kepada keluarga, pekerjaan dan masyarakat" -Eka Tjipta Widjaja

Kalau ada yang bilang bahwa meraih kesuksesan itu tidak mudah, saya pikir mungkin ada benarnya. Setiap orang tentu mendambakan hidup sukses, tapi tidak banyak yang benar-benar bisa mendefinisikan arti sukses yang sesungguhnya. 

Kebanyakan orang tidak tahan ketika harus dihadapkan pada tantangan, kegagalan dan ujian. Padahal itu semua adalah harga yang harus dibayar untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan.

Setelah saya membaca banyak literatur serta biografi orang-orang sukses, terkaya di dunia maupun di Indonesia, ternyata mereka jadi orang sukses dan kaya bukan karena faktor kebetulan.

Ada benang merah yang menjadi prinsip-prinsip utama yang mesti kita tiru jika ingin jadi orang sukses dan orang kaya seperti mereka.

Izinkan saya mengangkat kisah inspiratif salah satu orang sukses dan kaya dari Indonesia, namanya Pak Eka Tjipta Widjaja. Beliau lahir di China pada tanggal 3 Oktober 1923 dengan nama asli Oei Ek Thjong.

Pak Eka (sapaan akrab Eka Tjipta Widjaja) terlahir dari keluarga yang miskin dan kekurangan. Ketika berusia sembilan tahun tepatnya pada tahun 1932, beliau bersama keluarganya memutuskan untuk merantau ke Makasar, Indonesia.

Setibanya di Makasar, Pak Eka mulai bekerja membantu ayahnya yang membuka toko kecil. Akibat kondisi keuangan yang serba kurang, Pak Eka tidak bisa melanjutkan pendidikan dan terpaksa hanya berhenti tamat Sekolah Dasar.

Beliau kemudian mulai berjualan, mengelilingi kota Makasar mengendarai sepeda untuk menjajakan aneka permen, biskuit, serta barang dagangan toko lainnya. 

Namun ketika kondisi mulai membaik, tiba-tiba terjadi penyerangan dan penajajahan dari Jepang. Hal itu kemudian meluluhlantakkan usaha toko ayahnya. 

Di tengah harapan yang hampir putus asa, beliau mengayuh sepedanya di sekitar Paotere (pinggiran kota Makasar yang kini jadi salah satu pangkalan perahu terbesar di luar Jawa). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline