Lihat ke Halaman Asli

Taaliya chumaeroh

Tentang aku dan kamu

Ku Namai Lampion Itu Namamu (2)

Diperbarui: 30 Agustus 2021   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Seperti biasa, bangun untuk bekerja pulang untuk tidur yah, begitulah keseharianku, membosankan bukan? Tidak ada hal yang Bisa aku lakukan, sangat membosankan tapi entah kenapa aku tak ingin mencari yang lain. Sama halnya dengan dia.....

Hampir seminggu tak ada kabar darinya,
Beberapa kali aku mencoba untuk menghubunginya, tapi aku sedikit pengecut untuk sekedar membuka obrolan dengannya.
aku sudah lama memberi tahunya, "aku tidak ingin menjadi penganggumu, tapi aku lebih senang digangguin " (apalagi sama dia)

Hari ini, pekerjaanku cukup membuatku terlalu sibuk, Sampai aku jarang memegang ponsel walau hanya sekedar menekan tombol menu. meeting hingga malam sampai menjadi penanda untuk mengakhiri pekerjaan hari ini.

*
*
*
*
*Kruyukkk,kyurukkkkk

"Aissssss, lapar sekali akuuu....." Sembari aku memegang perutku

Pekerjaan ini sampai benar-benar membuat aku yang rakus dengan makanan  saja bisa melupakan untuk makan

"Makan apa yah ...." Batinku

"Nasi goreng?kemarin udah, mie rebus?aaaa yang benar saja sedari siang belum makan nasi,baso? Enggalah nanti sisa dari pagi masaaaa....."

Yah, begitulah aku saat menaiki sepeda karena menurutku ini adalah salah satu time Talking about my self

Dan akhirnya, sepedaku berhenti didepan nasi goreng mamang hay,
Yah,Mau gimana lagi?
Mau makan apa selain nasgor?

"Mang..."
"Iya neng..."
"Masih berapa lagi mang?"
"dua lagi neng...."
"Aissssss....."
"Mau nasi atau mie?"
"nasi campur mie yah mang "
"Oke siap, pedes atau gak?
"Pedessss mang..."sembari meletakan uang
"Pedes banget apa pedes biasa?terus Kecapnya banyakin gak?"
"Pedessss luar biasa,kecapnya Dikit aja mang, telornya dadar yah mang bikin yang lebih kering dari biasanya sama sayurnya banyakin, aku tinggal dulu yah mau mandi duluuuu..." Sembari berjalan pulang dan menuntun sepeda
"Oke siap, kerupuknya dua bungkus gak? "
"Heheheh,iya dong mang 2bungkus ...." Aku menyauti dengan sedikit teriak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline