Catatan Budaya Thamrin Dahlan
Gegap gempita Piala Dunia 2018 usai sudah. Perancis sesuai prediksi juara pertama sedangkan Kroasia tetap dibanggakan karena menyuguhkan semangat pantang menyerah. Dibalik itu semua ada juara juara lain yang patut diamati berdasarkan pendekatan dari berbagai aspek kehidupan manusia.
Pertama dari quick count jumlah penonton berdasarkan populasi demografi. Indonesia berhasil menduduki Peringkat ke - 4 sebagai negara dengan penonton terbanyak setelah China Amerika dan India. Namun dari real count lembaga survei antah berantah justru ditetapkan Indonesia berada di posisi pertama dengan penonton terbanyak sedunia. (Standard Error 0.05)
Real count tersebut didasarkan olahraga yang digandrungi setiap negara. Rakyat Amerika tidak begitu suka sepak bola mereka lebih hobby bermain dan menonton base ball, basket dan soft ball dan tennis lapangan. Demikian juga China mereka juara dunia bulutangkis dan tennis meja termasuk volley ball wanita.
Sedangkan penduduk India lebih suka bermain bola kecil dengan menggunakan tongkat sehingga menjadi juara dunia. Dengan demikian dapat disimpulkan negara dengan penduduk terbanyak tersebut patut diduga rakyatnya tidur atau melakukan kegiatan lain ketika berlangsung siaran langsung final piala dunia.
Indonesia walau PSSI dan Liga masih terseok berjuang di level Asean namun dari sisi jumlah penonton bola sepak patut diduga melebihi China, Amerika dan India. Indikator Stadion diseantero nusantara selalu penuh ketika ada pertandingan bola sepak. Itulah perikehidupan bola mania di negeri ini, sehingga dapat dipastikan semua rakyat menonton. Apakah bapak bapak ibu ibu pemuda remaja semuanya begadang kecuali bayi dan para sesepuh.
Oleh karena itu wajar dan masuk akal Indonesia ditetapkan sebagai Juara Satu Penonton Terbanyak Piala Dunia Selamanya. Anda tidak percaya ? Coba saja hitung sendiri atau tanya ke PLN. Bayangkan dari Sabang sampai Merauke betapa besar pemakaian arus listrik di Ahad Malam ketika tayangan langsung Final Piala Dunia.
Salamsalaman
TD