Lihat ke Halaman Asli

MUHAMMAD AKBAR NUGRAHA

13 Oktober 2002

Pandemi Menyerang, Pedagang Berang

Diperbarui: 1 Desember 2020   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TS - Pedagang Rujak

Deli Serdang – Senin, (23/11/2020) Pandemi Covid-19 membawa dampak yang mengkhawatirkan bagi setiap sektor kehidupan. Bertambah banyak nya kasus positif sedikit banyaknya membuat dunia ekonomi berkecamuk, baik di tingkat nasional bahkan sampai ke pedesaan. Gelombang PHK menyulut melemahnya daya beli masyarakat sehingga membawa dampak yang sangat signifikan bagi pedagang, terlebih lagi tidak meratanya bantuan yang turun ke masyarakat membuat kehidupan semakin sulit. Gelombang ini juga berdampak bagi pemasukan para pedagang kecil. 

Sebagaimana yang dinyatakan oleh salah seorang pedagang, TS seorang pedagang rujak mengalami langsung dampak pandemi terhadap ekonomi keluarga dimana biasanya dalam satu hari beliau bisa mencapai omset hingga 350.000 namun untuk saat ini dia hanya bisa membawa pulang uang kurang lebih 75.000, suatu bentuk penurunan yang drastis dan tidak hanya dirasakan oleh TS namun teman-teman pedagangnya juga merasakan hal yang demikian juga.

Efek pandemi bagi para pedagang saat ini semakin menyeret kehidupan mereka pada kesulitan financial. Dengan kondisi saat ini mereka terpaksa untuk terus berjuang walaupun dengan pendapatan yang menurun drastis demi memenuhi kebutuhan hidup. Disisi lain, masyarakat yang kehilangan pekerjaan semakin berdampak buruk pada perekonomian keluarga dimana hanya ada 1 sumber penghasilan keluarga yang mungkin tidak cukup memenuhi kebutuhan.

            Pandemi juga menutup keran harapan yang ingin dicapai.

    

 SW- Pedagang Es Campur 

Hal tersebut dirasakan oleh SW seorang pedagang minuman yang harus mengubur harapannya untuk dapat membesarkan usaha yang sudah ia tekuni selama ini dengan membeli sebuah steling sehingga dapat menjual berbagai macam menu baru yang dapat memungkinkan meningkatnya pemasukan, tentunya pada kondisi seperti saat ini setiap orang akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan primernya namun ada juga yang tidak dapat memenuhi kebutuhan primernya akibat pandemi Covid-19.

Banyak keinginan yang harus ditunda dahulu sampai keadaan stabil. Penurunan omset juga menjadi kendala pedagang untuk berjualan dimana modal yang dibutuhkan besar namun barang dagangan lama terjual membuat pedagang bimbang dikarenakan uang tidak dapat berputar pada barang dagangan. Kondisi seperti ini ditambah dengan tidak meratanya penyaluran bantuan pemerintah semakin mencekik keadaan ekonomi.

Ditutupnya pembelajaran disekolah serta system kerja dari rumah  (work from home) juga menutup pintu penghasilan para pedagang alat tulis (ATK) anjlok nya angka penjualan alat tulis dikarenakan system pembelajaran daring yang diterapkan beberapa bulan belakangan ini,

I - Pedagang ATK

I(48) seorang pedagang Alat Tulis Kantor (ATK) menyatakan bahwa semenjak pandemi seperti saat ini penjualannya menurun sangat drastis bahkan lebih dari 75% dikarenakan dampak pandemic yang mengharuskan sekolah ditutup dan para pegawai untuk bekerja dari rumah sehingga menyebabkan menurunnya daya beli dalam hal alat tulis dan segala macamnya  pernyataan  tersebut juga didukung oleh para pedagang ATK lainnya, LP(35) mengatakan bahwasanya dengan keadaan seperti ini membuat pedagang ATK juga menjerit terhadap keadaan ekonomi yang diambang ketidakpastian terhadap nasib usaha mereka selama pandemi ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline