Lihat ke Halaman Asli

Balada Dusta

Diperbarui: 10 Desember 2018   05:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

dusta acap tergelincir saat menuruni anak tangga

meluncur bebas dari mulut anak-anak Adam dan Hawa

dusta hadir dalam setiap pertemuan

antara dua kekasih saat saling memuja,

mengatasnamakan cinta abadi hingga kematian memisahkan raga

dusta menepuk kepala para pemimpin alpa

berdiam sebelum akhirnya menetas dari benak dan hati mereka

dusta bermuncratan bersama ludah-ludah yang berbuih

buih-buih janji manis dijualnya laris

pada para penadah yang dungu dan utopis

dusta berleha-leha dalam pangkuan penguasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline