Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Dusta

10 Desember 2018   05:20 Diperbarui: 10 Desember 2018   05:22 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dusta acap tergelincir saat menuruni anak tangga

meluncur bebas dari mulut anak-anak Adam dan Hawa

dusta hadir dalam setiap pertemuan

antara dua kekasih saat saling memuja,

mengatasnamakan cinta abadi hingga kematian memisahkan raga

dusta menepuk kepala para pemimpin alpa

berdiam sebelum akhirnya menetas dari benak dan hati mereka

dusta bermuncratan bersama ludah-ludah yang berbuih

buih-buih janji manis dijualnya laris

pada para penadah yang dungu dan utopis

dusta berleha-leha dalam pangkuan penguasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun