Menjawab Tantangan dan Peluang Perawatan Lansia:
RPL TITIAN BENTENG GADING MEMBERIKAN PERAWATAN KOMPREHENSIF
Foto saat Pemberkatan RPL “Titian Benteng Gading” .oleh Pastor Patrisius SSCC, 220225.
(Foto: Dokpri)
Jumlah lansia di dunia terus bertambah. Pada 2023, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah lansia mencapai 22,6 juta jiwa atau 11,75% dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan jenis kelaminnya, 52,28% lansia merupakan perempuan, yang lebih tinggi dibandingkan lansia laki-laki yang sebesar 47,72%. Besarnya proporsi lansia perempuan daripada lansia laki-laki ini menunjukkan bahwa angka harapan hidup perempuan yang lebih tinggi.
Selanjutnya Badan Pusat Statistik memrediksi, pada 2045, porsi penduduk lansia akan membengkak jadi 20,31 persen. Jika saat ini 11 dari 100 penduduk adalah lansia, dalam 20 tahun ke depan, 1 dari 5 penduduk Indonesia adalah lansia.
Menurut World Health Organization (WHO), jumlah lansia di dunia akan terus meningkat. Pada tahun 2030, diperkirakan 1 dari 6 orang di dunia akan berusia 60 tahun atau lebih. WHO menglasifikasikan lansia menurut usia, sebagai berikut.
- Usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45 tahun sampai 59 tahun
- Lanjut usia (elderly) yaitu usia 60 – 74 tahun
- Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun
- Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun
Dengan meningkatnya jumlah populasi lansia tersebut, Indonesia perlu berupaya menjaga kesehatan lansia agar mereka tetap sehat, aktif, dan bahagia. Kondisi ini membawa tantangan tersendiri dalam hal perawatan lansia, baik bagi keluarga maupun tenaga kesehatan. Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat berbagai peluang untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan menciptakan sistem perawatan yang lebih baik.
Tantangan dalam Perawatan Lansia
Masalah Kesehatan Fisik dan Mental. Lansia rentan terhadap berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, serta gangguan mental seperti demensia dan depresi. Untuk menangani masalah kesehatan ini diperlukan perawatan yang komprehensif dan berkelanjutan.
Beban Keluarga dan Tenaga Perawat. Banyak keluarga merasa terbebani dalam merawat lansia karena keterbatasan waktu, keahlian, dan sumber daya finansial. Di sisi lain, tenaga kesehatan dan perawat lansia juga menghadapi tantangan dalam memberikan layanan optimal akibat tingginya permintaan dan keterbatasan jumlah tenaga profesional.