Lihat ke Halaman Asli

Teguh Wiyono

Pendidik

Wanita Tangguh Itu Ibu

Diperbarui: 20 Oktober 2022   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wanita tangguh itu ibu

Sedari ku kecil
Tangan lembut itu selalu merengkuhku
Merawat dan membesarkanku
Tak kenal lelah
Walau panas membakar kulitnya
Walau dingin hujan menembus tulangnya

Walau tak terucap
Kasih dan sayangnya
mengalir deras ke relung sanubari
Menghunjam ke dasar kalbu

Getir kehidupan tak menggoyahkan hatinya
Walau batinnya bermuram durja
Tapi senyum tetap tersungging
Tak nampak sedih dan duka

Wanita itu
Begitu tangguh dan perkasa
Menapaki hidup yang terjal dan berliku
Wanita itu
Tempatku berkeluh kesah
Mendekap saat aku dalam kesedihan
Pemberi semangat saat ku lelah

Wanita itu kini..
Tak lagi memberiku nasehat
Tak lagi memberiku semangat
Tak lagi terdengar kidung merdunya

Wanita itu kini
Telah menghadap Rabbnya
Telah menemukan takdirnya
Bersemayam dalam surga

Tapi
Suara lirih Nasehatnya
Genggaman lembut tangannya
Hangat peluknya
Masih terasa dan begitu nyata

Wanitu tangguh  itu ibu
Aku selalu merindukanmu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline