Saham Bank BCA (BBCA) ditutup di harga 9.050 pada perdagangan saham selasa, 02 mei 2023, saham stagnan di level harga tersebut, dalam 1 bulan terakhir saham BBCA bergerak bertumbuh 3,43% naik sekitar 300 poin.
Saham BBCA terpantau sudah membagikan dividen pada 14 april yang lalu sebesar 170 rupiah perlembar saham, dan juga sudah merilis laporan keuangan Q1 Tahun 2023, Dari laporan keuangan tersebut dapat kita lihat bahwa kondisi keuangan bertumbuh.
Dari data laporan keuangan yang sudah dikeluarkan BBCA dapat kita amati pendapatan oprasional perusahaan bertambah dari quartal sebelumnya yakni Q4 Tahun 2022, yang sebelumnya memperoleh 23,5 Triliun naik menjadi 25,6 Trilun pada Q1 2023.
Untuk laba bersih perusahaan Q1 Tahun 2023 jika dibandingkan dengan Q1 Tahun 2022, mengalami kenaikan yang cukup signifikan yakni, yang sebelumnya mencapai 8 Triliun pada Q1 2022, naik menjadi 11,5 Triliun pada Q1 2023.
Untuk aset perusahaan juga mengalami kenaikan signifikan jika kita membandingkan aset pada penutupan buku tahun 2021 dan tahun 2022, aset tahun 2021 mencapai 1.228 Triliun, naik menjadi 1.314 Triliun pada penutupan buku tahun 2022.
Untuk ekuitas perusahaan juga terlihat mengalami peningkatan dari yang sebelumnya mencapai 202 triliun pada penutupan buku tahun 2021, naik menjadi 221 Triliun pada penutupan buku tahun 2022.
Dari data laporan keuangan tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya perusahaan elite sekelas BCA tetap mempertahankan eksistensinya dan menjaga pertumbuhan keuangan perusahaan secara baik, hal ini tentu saja dipandang baik oleh investor baik investor asing maupun nasional.
Saham BBCA diprediksi akan terus mengalami peningkatan sampai menjelang akhir tahun dimana biasanya BBCA akan membagikan dividen keduanya pada akhir tahun entah di bulan november atau desember.