Lihat ke Halaman Asli

Tb Adhi

Pencinta Damai

Jakarta Berjaya, Gweneth Berkilau

Diperbarui: 21 September 2022   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gweneth Samudi sudah menyumbang tiga medali emas untuk kontingen DKI Jakarta di Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022 di Surabaya. (Foto: Herman Wijaya/WI DKI Jakarta)


RANGKAIAN pertandingan pada Kejurnas Wushu Piala Presiden masih dua hari lagi tersaji, yakni Rabu (21/9) ini dan Kamis (22/9) besok. Namun, kontingen tuan rumah, Jawa Timur, tampaknya semakin was-was bisa kehilangan Piala Presiden. Setelah berjaya pada dua kejurnas terakhir, supremasi Jatim bisa direbut oleh kontingen DKI Jaya, yang selama ini memang menjadi seteru berat mereka.

Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Airlangga Hartarto, senang dengan adanya persaingan yang ketat tersebut, yang diwarnai kemajuan dari banyak atlet daerah. Hal itu membuktikan adanya kesinambungan dalam proses pembinaan. Para atlet di berbagai daerah terus terpacu untuk berlatih keras untuk menghadapi persaingan di kejurnas dan event lainnya.

Kejurnas Wushu Piala Presiden yang diselenggarakan setiap tahun menjadi barometer persaingan dan kompetisi untuk memetakan kekuatan dari setiap daerah. Piala Presiden mengomentisikan atlet senior dan junior.

Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022 yang dilangsungkan sejak Minggu (18/9) di lantai 4 Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini diikuti oleh 456 atlet dari 21 provinsi di Indonesia. Yakni, Aceh, Bali, Banten, Yogyakarta, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, NTB, NTT, Riau, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan tuan rumah Jawa Timur

Menariknya, Kejurnas Piala Presiden 2022 disatukan dengan Final Stage Sirkuit Nasional (Series) Taolu Junior dan Jatim Open Wushu Championship 2022 yang diikuti 196 atlet dari 35 sasana. Event ini memperebutkan Piala Airlangga Hartarto dan Piala Menpora.

Kontingen DKI Jakarta sejak awal sudah disebut-sebut sebagai pesaing berat tim tuan rumah. Kontingen DKI Jakarta membawa sejumlah 72 atlet, 13 orang pelatih, dan 4 ofisial. Untuk menggondol gelar juara umum dan merebut Piala Presiden, atlet-atlet wushu terbaik DKI Jakarta harus berhasil menyabet setidaknya 32 medali emas.

Kubu DKI Jaya cukup opptimistis, sebagaimana disampaikan Sekretaris Umum Pengprov Wushu DKI Jakarta, Herman Wijaya. Para atlet dipersiapkan cukup optimal, bahkan sebelumnya mengikuti Pelatda sejak Maret 2022 lalu. Mereka juga telah menuai prestasi pada ajang Kejuaraan Jakarta Terbuka, bulan Agustus 2022, yang juga sempat disaksikan langsung oleh Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto di Pluit, Jakarta Utara.

Selain Jatim, kontingen Jawa Barat pun tak mau kalah. Mereka mengirimkan total 38 atlet dan 7 pelatih. Jabar terkesan lebih memaksimalkan nomor Taolu. Itu terlihat dari jumlah atlet Taolu yang lebih banyak dibanding atlet nomor lainnya.

Menyadari beratnya persaingan yang dihadapi, Jabar sejak awal tak bersikap muluk. Targetnya cukup realistis. Setidaknya, bisa mempertahankan peringkat ke-5 di tingkat nasional. Jabar juga memanfaatkan kejurnas 2022 sebagai ajang mempersiapkan diri ke PON. Dalam peta kekuatan wushu nasional, Jabar memang masih di bawah Sumut, Jogja dan Jateng.
 
Serupa dengan Jabar, semangat tinggi juga ditunjukkan oleh atlet-atlet Bali. Ada sekitar 30 atlet terbaik yang dibawa ke Kota Surabaya. Berasal dari beberapa daerah seperti Tabanan, Denpasar, Klungkung, dan Badung. Para atlet itu sudah malang-melintang di berbagai kejuaraan. Mulai sirkuit nasional, kejurnas, hingga kejuaraan terbuka. Ada beberapa medali emas yang ditargetkan Bali.

Hingga tuntasnya persaingan hari keempat, Selasa larut malam, kontingen DKI Jakarta sudah berhasil menggeser posisi Jawa Timur yang sejak hari pertama memimpin perolehan medali sementara. Pasukan Herman Wijaya menyodok peringkat teratas dengan koleksi 21 medali emas, 11 perak dan 15 perunggu, menyusul keberhasilan mereka mendominasi 11 medali emas.

Jawa Timur yang hanya mendapat tambahan 7 medali emas turun ke peringkat kedua dengan mengoleksi 18 emas, 20 perak, dan 20 perunggu. Posisi ketiga tetap ditempati Jawa Tengah dengan koleksi 6 emas, 6 perak, dan 5 perunggu.
 
Keberhasilan atlet-atlet DKI Jakarta diwarnai penampilan cemerlang Christina Maria Gweneth Samudi, yang membuat 'hattrick' dengan meraih emas ketiganya dari Nan Gun Grup B Putri. Sebelumnya, Gweneth telah mengoleksi 2 medali emas dari Nan Quan dan Nan Dao.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline