Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Berfikir Atomik: Seni Mencerdasi Kegagalan

Diperbarui: 26 Mei 2023   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kata pepatah, kegagalan adalah jalan memutar. Sering juga kita dengar bahwa kegagalan merupakan sukses yang tertunda. Mungkin saja kalimat tersebut hanya sebagai penghiburan. Namun yang pasti, hampir tak bisa kita menghindari kegagalan. Sehingga kita butuh perspektif dalam melihatnya.

Pada seri berfikir atomik ini, kita berupaya mencerdasi kegagalan sebagai suatu seni dalam penyelesaian persoalan.

Artinya, bisa saja kegagalan bukan suatu persoalan sebelum ia menjadi persoalan selanjutnya. Secara materiil, kegagalan bisa sangat merugikan si individu/keluarganya,  perusahaan atau kantor tempat kita bekerja.

Di beberapa tempat dan kultur, bisa saja toleransi terhadap kegagalan sangat tinggi. Mereka terbiasa berinovasi dan berproses dengan banyak kegagalan.

Kita tidak pernah betul betul menyadari bahwa atlet lompat galah dalam  olimpiade telah merasakan banyak kegagalan dalam latihannya, bahkan mungkin dalam lomba yang sejenis, hingga akhirnya ia menjadi juara.

Banyak bentuk dan wujud kegagalan. Ini berpulang pada prinsip nilai si individu dalam memandang hidupnya. Kadang juga dipengaruhi oleh keluarga dan nilai setempat. Misal, seorang masih dianggap gagal bila ia belum menjadi ASN, dst.

Jadi, banyak dimensi gagal, sebagaimna banyak pula dimensi sukses. Kita kita bisa memandangnya dari perspektif yang berlainan.

Fokus pada Gambar Besar

Namun, diantara seni dalam mencerdasi kegagalan adalah tetap fokus pada gambar besar yang anda maksud. Atau kita bisa berkompromi dengan diri sendiri dan lingkungan kita terhadap suatu pencapaian.

Di samping itu, para psikolog sering menganjurkan istilah kompensasi saat anda gagal. Yaitu, mengambil sikap untuk bisa juara dan sukses di bidang yang lain yang mendukung kebahagiaan kita.

Tentu, kegagalan bukanlah secara khusus kita pilih. Kadang ada kondisi tertentu yang di luar alam sadar kita yang "membawa kita pada kegagalan. Ada hikmahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline