Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Memahat Waktu

Diperbarui: 30 Desember 2021   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jam pasir. memahat waktu. Ilustrasi dok. Kompasiana. 

Memahat Waktu

*****

Memahat waktu adalah memahat peristiwa peristiwa, menatanya pada pagi dan siang, menjadi tautan interval fisika-elektron yang rumit dan kuantitatif.

Malam menggantung semua kenangan. Kita menyimpannya dalam kabut pikiran, gelombang tidur dan baris baris kalimat di ruang tamu.

Waktu telah bersekongkol dengan cahaya. mereka berbagi makna dan cerita cerita kualitatif. Kita meraba lampau, memeluk esok, dan matahari tergadaikan. Waktu jadi senja.

Senja memahat batasan kesangsian dan kerahasiaan. malam jadi batas penantian. Menyusun kembali skala dan satuan satuan.

Bunga tidur kuncup di desing kota. Waktu terpahat jadi  piringan piringan yang bising. Orang orang memahat sunyi sambil berlatih menangis.

Cahaya menyinggahi waktu, mengurai segala abai, mematut segala rinai. Tiba tiba..jutaan picodetik terlewatkan.

Dia yang Paling Awal, Memahat waktu, Memberinya interval.

Lalu sejak Adam ke Bumi, Waktu jadi panggung, perhiasan dan pertanggung jawaban.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline