Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Praktik Free Writing dalam Menulis Puisi

Diperbarui: 23 Oktober 2021   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.unair.com.2021

Free writing atau menulis bebas, menjadi bagian mutakhir dari teknis menulis kreatif. Hernowo, dari kelompok Mizan, sebagai orang yang (mungkin) paling sering membahas masalah menulis, minimal sejak 2006.

Filosofi dari konsep ini sederhana saja, yaitu, memberikan ruang kreasi bagi pikiran untuk mengungkapkan dirinya lewat abstraksi pengalaman si individu.

Dari sini, diharapkan muncul kebahagiaan dan kelepasan psikologis dari rimbunan pikiran tentang pokok bahasan tertentu, tentang apa saja. si penulis juga, tidak dibebani tatabahasa terlebih dahulu, kecuali bila tulisan sudah selesai "dilepaskan".

Termasuk puisi, yang konon, lebih mudah dan bebas dieksplorasi dengan beberapa teknik tertentu.

Seseorang hanya membutuhkan gairah, orientasi karya, pengalaman yang menggerakkan dan pemilihan diksi guna membangun sintaksis (beberapa puisi tidak butuh sintaksis).

Dalam menulis bebas, free writing, kita bisa menciptakan peristiwa baru atau mengungkapkan suatu peristiwa dengan makna dan wacana konseptual. Kegiatan ini, menulis puisi dengan konsep free writing, layaknya menata instalasi kata, membangun rangkaiannya menjadi makna baru yang menawarkan keindahan ataupun kepentingan lain.

Masing masing orang tentu berbeda dalam menangkap peristiwa puitik dan pengalaman batinnya. Bagi saya, pengalaman itu, sangat diperlukan dalam membangun konstruksi diksi yang dipilih spontan oleh akal, hati dan perasaan. sehingga terbitlah syair yang mengalir dan karya tulis yang menyentuh emosi.

Misal, tergambar peristiwa Malam Pengantin, atau keluar ide dari kejadian tertentu lainnya. Disini kita coba eksplor:

  " Malam Pengantin"

suatu malam,
dua samudera bertemu
dalam perjamuan
dan perjanjian
yang (diharapkan) tidak berkesudahan

dst.......

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline