Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Menanam Sepi Sepi

Diperbarui: 21 Agustus 2021   02:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi.dok.Kompas.2021

puisi menanam sepi sepi
sajak mematut sepi sepi
sepi sepi mampir di kepala musafir
sesekali sunyi menyindir

Sunyi itu kosong dan getir
dan sepi adalah gelegak resah
yang bisa disusup amarah.

Semua sepi sepi tertanam rapi
bersejajaran di taman akal dan batin
subur dalam kesabaran.

Puisi menanam sepi sepi
sajak mematut sepi sepi
orang orang berburu keramaian
dalam genggaman yang kosong.

Puisi tak bertepi
membangun menara sepi sepi
melihat kota kota
mencacah peristiwa peristiwa
di dalamnya:
Tanaman sepi sudah meninggi
.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline