Lihat ke Halaman Asli

taufik hidayat

Aktivis politik dan penggiat pendidikan

Mengembangkan Budaya Literasi di Sekolah (2)

Diperbarui: 12 November 2022   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa Itu Literasi?

Sebelum lanjut pada cerita tentang bagaimana keterlibatanku dalam pengembangan budaya literasi di sekolah, ada baiknya kita sedikit berbincang-bincang tentang apa itu "literasi". Jangan-jangan selama ini kita hanya bisa menyebutnya saja, tanpa paham arti sesungguhnya. Tentu banyak yang demikian, salah satunya penulis sendiri. 

Nah, dalam rangka pembuatan tulisan ini dan juga sangu ketika kecebur pada pengembangan budaya literasi, maka aku mencari berbagai informasi tentang literasi itu . Dan ternyata memang benar, pemahamanku tentang literasi banyak yang keliru. 

Selama ini aku memahami bahwa literasi itu adalah kegiatan tulis menulis semata. Ternyata keliru. Literasi tidak hanya soal menulis, tetapi juga membaca. Dan ternyata lebih jauh dari itu, juga berfikir kritis.

Setidaknya itulah yang bisa kita pahami tentang literasi menurut Wikepedia:

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.[1]

Dalam bahasa Latin, istilah literasi disebut sebagai literatus, artinya adalah orang yang belajar. Selanjutnya, National Institute for Literacy menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Education Development Center (EDC) juga turut menjabarkan pengertian dari literasi, yakni kemampuan individu menggunakan potensi yang dimilikinya, dan tidak sebatas kemampuan baca tulis saja. 

UNESCO juga menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya. 

Menurut UNESCO, pemahaman seseorang mengenai literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang akademik, konteks nasional, institusi, nilai-nilai budaya serta pengalaman. Kemudian, di dalam kamus online Merriam—Webster, dijelaskan bahwa literasi adalah kemampuan atau kualitas melek aksara di mana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis, dan mengenali serta memahami ide-ide secara visual.

Masih di Wikepedia dijelaskan tentang Literasi Baru:

Pada abad 21 pada era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 muncul paradigma literasi baru. Tantangan era ini menurut penelitian Hamidulloh Ibda sangat kompleks yang mengharuskan masyarakat mengimplementasikan literasi baru (literasi data, literasi teknologi, literasi manusia) yang menjadi pelengkap literasi lama (membaca, menulis, berhitung).[2]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline