Lihat ke Halaman Asli

Tati Herlia

Analis Pertahanan Negara

Progam Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Sudut Penerima Manfaat

Diperbarui: 22 September 2025   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Optimalisasi Program Makan Bergizi Gratis: Menjawab Fakta  Negatif Penerima Manfaat.

1. Latar Belakang

Program Makan Bergizi Gratis (PMBG) adalah merupakan kebijakan strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia  sedini mungkin.  Namun, di lapangan masih ditemukan beberapa permasalahan seperti kualitas menu yang tidak seragam, distribusi tidak merata, potensi kebocoran anggaran, serta kurangnya variasi dan edukasi gizi yang optimal.  Apabila  tidak ditangani, hal ini dapat mengurangi efektivitas program.

2.  Fakta Negatif yang Ditemukan, Menu belum seragam antar sekolah/daerah; Distribusi bahan pangan tidak merata,  terutama di wilayah terpencil; Potensi kebocoran anggaran masih tinggi; Variasi menu terbatas, membuat anak  cepat  bosan; Edukasi gizi untuk anak dan orang tua  masih minim.

3.  Analisis.  Ditemukan belum adanya standarisasi Menu Nasional berstandar gizi. Belum adanya Ahli gizi daerah yang dapat menyesuaikan menu makanan dengan kearifan lokal setempat. Belum adanya pemerataan pendistribusian MBG. Belum adanya kerjasama dengan UMKM lokal. Belum adanya pembangunan dapur umum sekolah di wilayah terpencil. Belum diterapkan sistem digital e-budgeting. Belum adanya Tum pengawas independen. Belum adanya variasi menu. Belum adanya edukasi Gizi Berkelanjutan.

4.  Rekomendasi Kebijakan.Dari analisis tersebut di atas maka diperlukan beberapa rekomendasi kebijakan yaitu : Tersedianya  Standarisasi Menu Nasional yang menetapkan standar gizi seimbang berbasis pangan lokal; Melibatkan ahli gizi daerah untuk  menyesuaikan menu dengan kearifan lokal; Pemerataan Distribusi, Kerja sama dengan UMKM lokal seperti petani, nelayan dan peternak; Pembangunan dapur umum  sekolah/komunal di wilayah terpencil; Transparansi dan Akuntabilitas      Anggaran Penerapan   sistem digital e- budgeting atau   blockchain; Tim pengawas independen seperti orang tua, masyarakat, dan LSM;  Variasi Menu dan Inovasi Rotasi menu mingguan; Kompetisi kreasi menu sehat antar   sekolah/daerah; Edukasi Gizi Berkelanjutan sederhana melalui kurikulum sekolah.                      

5.  Simpulan

Dalam mengatasi kelemahan yang ada, PMBG bukan hanya sekadar program pemberian makan gizi gratis,  melainkan dapat menjadi gerakan nasional untuk membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi. Hal ini sekaligus memperkuat ketahanan pangan, sosial, dan pertahanan negara dalam waktu jangka panjang.


Untuk pelaksanaanya, perlu dilakukan evaluasi terus menerus. Jika lebih banyak mudharatnya, lebih baik diganti menjadi bantuan sembako kepada siswa/i ekonomi lemah melalui pendistribusian  berbasis data digital, agar tidak salah kirim.

Referensi

Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Kesejahteraan Rakyat 2023. Jakarta: BPS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline