Pada awal tahun 2020, Indonesia dikejutkan dengan adanya virus corona atau Covid-19. Covid-19 merupakan virus berbahaya yang menyerang pernafasan, virus ini dapat menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Untuk mengatasi dan pengurangi penyebaran virus ini pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu pembatasan aktivitas, himbauan untuk menjaga kebersihan diri, menjaga jarak (social and pyhsical distancing), karantina wilayah dan bekerja dari rumah bagi karyawan.
Dengan adanya pembatasan tersebut maka pemerintah menuntut adanya perubahan dalam pembelajaran, pemerintah merubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Pelajar diwajibkan untuk belajar dirumah selama masa pandemi covid-19. Hal ini menguatkan peran orangtua dalam bidang pendidikan.
Orangtua memiliki peran penting dalam mendidik anak, memberikan keterampilan kognitif, edukasi kesehatan mental dan fisik, serta peningkatan kualitas kesehatan psikologis keluarga. Sebelum adanya himbauan untuk memaksimalkan aktivitas di rumah, aktivitas masih dilakukan secara normal dan rumah adalah sebagai tempat kembali dari kegiatan sehari-hari.
Dengan adanya himbauan ini, peran orangtua benar-benar dimurnikan kembali sebagai pendidik, keterlibatan orang tua dalam pengawasan kegiatan belajar, sumber belajar utama bagi anak, otoritas orang tua memberikan pengajaran kepada anak sesuai materi dari guru, dan menjalankan perannya sebagai guru pengganti selama kegiatan belajar dari rumah.
Pendampingan orang tua terhadap anak diharapkan dapat membentuk karakter anak yang mampu mengerjakan tugas yang telah diperintahkan dari sekolah, mampu mempraktikkan pembelajaran di rumah, dan tanggap dalam menciptakan karya sebagai implementasi pembelajaran.