Lihat ke Halaman Asli

Taslim Buldani

Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Yuk Adopsi Sustainability Mindset Demi Masa Depan Lingkungan Sustainable

Diperbarui: 24 Januari 2024   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Linkedin.com

Dalam keseharian, mungkin masih banyak diantara kita yang mempraktekan perilaku boros energi. Misalnya membiarkan TV menyala padahal tidak ditonton, membiarkan AC menyala di ruangan yang kosong, menunggu di parkiran dengan tetap menyalakan mesin mobil, atau pergi ke minimarket menggunakan motor padahal jaraknya tidak jauh dan tidak sedang diburu waktu.

Perilaku boros energi tidak sejalan dengan semangat lingkungan lestari. Ditengah isu krisis energi dan perubahan iklim, mindset atau pola pikir kolektif yang mengarah pada pembentukan perilaku hemat energi penting untuk dibangun.

Sudah saatnya kita mengadopsi sustainability mindset atau pola pikir berkelanjutan dalam upaya menata kembali lingkungan sustainable atau lingkungan berkelanjutan. Masa depan lingkungan generasi yang akan datang sangat bergantung pada mindset generasi saat ini.

Dalam artikelnya berjudul Sustainability Mindset, Amanda Katili Niode, Ph.D mendefinisikan sustainability mindset sebagai cara berpikir dan keberadaan tertentu, di mana seseorang atau kelompok secara sadar merefleksikan nilai-nilai pribadi mereka, dengan maksud untuk merespons melalui cara terbaik dan terhubung dengan kompleksitas sosial dan lingkungan (watyutink.com).

Mengapa adopsi sustainability mindset penting?

Jawabannya adalah karena kondisi lingkungan Indonesia dan dunia sedang tidak baik-baik saja. Masyarakat dunia sedang menghadapi ancaman perubahan iklim akibat pemanasan global.

Kebakaran hutan, badai yang lebih kuat dan destruktif, kekeringan ekstrim, musim yang tidak teratur, gagal panen, krisis air, adalah sederet fenomena dampak perubahan iklim. Tak sekedar merusak infrastruktur dan gedung, kelangsungan hidup umat manusia pun terancam.

Perubahan iklim pada dasarnya adalah "ganjaran" akibat ulah manusia sendiri. Konsumsi energi fosil secara masif berdampak signifikan pada peningkatan suhu bumi dari waktu ke waktu.

Sejak lama batubara dimanfaatkan secara luas sebagai sumber pembangkit tenaga listrik untuk kebutuhan manusia. Sementara itu jutaan atau mungkin miliaran kendaraan memanfaatkan minyak bumi sebagai bahan bakar.

Manfaatnya tentu sudah kita rasakan. Perkambangan peradaban manusia hingga saat ini, salah satunya ditopang oleh pemanfaatan energi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline