Lihat ke Halaman Asli

Fahrul Tanjung

Sekarang menjadi sastrawan Indonesia

Tersayat Hati

Diperbarui: 12 Juli 2020   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tersayat hati
Fahrul Tanjung

Berjalan di terik nya mentari
Berembun diri di pagi hari
Menyelami lautan di sepanjang hari
Melalui perjuangan hidup dan mati

Ini bak ibarat rasa dalam hati
Tertanam dengan rapi
Dengan rasa seindah kurma sari
Tapi apa semua pudar karena basi

Kata penghianatan ada di benak diri
Dengan mulut terbungkam mati
Tingkah laku yang tak tau diri

Lepas jati diri
Melahirkan rasa yang saling menyakiti
Tapi apa daya kita yang lemah ini
Hanya saja ada kekuatan yang benar sejati

Bersimpuh khusus di bawa Panji ilahi
Sepertiga malam tepat untuk di hadiri
Jalan keluarkan berarti
Dengan Rahmat dan ridho ilahi

Pelajaran dalam diri
Tak perlu berharap yang lebih
Kita hanya manusia di dunia ini

Buka mulut lah minta yang terbaik pada ilahi
Semua akan ada akhir cerita nya sendiri
Kuatkan jiwa apabila terasa tersakiti
Sabar kunci utama untuk hati

Ya sudah lah apa yang mau di perbuat diri
Tak berguna juga sedih
Banyak lagi yang menunggu di ujung negeri
Ya sabar dan bungkam mereka dengan cinta suci

Tak mungkin terus tersakiti
Ada masa untuk bangkitkan diri
Lambaikan tangan pada perpisahan kali ini
Dengan berkata kan ada wanita lebih setia nanti

Pria baik kan bertemu dengan yang baik pula disini
Ketentuan nya ilahi indah sempurna tak tertandingi
Kan berakhir dengan pusaran cinta sejati




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline