Arkeologi Konflik dan posisi geostraregis Papua telah telah mejadi wahana tumbunya akar penyebab terjadinya konflik di tanah Papua. Pertanyaan mendasar yang dapat di konstruksi untuk memaknai akar penyebab konflik dan lingkaran kekerasan di Papua adalah apa alas an mendasar yang menjadikan sikap rakyat papua melakukan perlawanan terhadap pemerintah Jakarta dalam jangka waktu yang relatif cukup lama? Atau mengapa rakyat Papua tidak merasa puas dengan kebijakan pemerintah Jakarta? Dalam bahasa yang lebih terbuka dan tegas, tulisan Barnabas Suebu yang di muat dibuku “Timur Dan Barat di Indonesia Perspektif Indonesia Baru” dapat digunakan untuk memotret hati nurani rakyat Papua, setidaknya dapat menggambarkan pertannyaan mendasar diatas yaitu, Mengapa Rakyat Papua Ingin Merdeka, dalam arti memisahkan diri dari NKRI? Menurut suebu dalam tulisan tersebut, ada tujuh jawaban yang kurang lebih dapat diberikan oleh rakyat Papua jika mereka di Tanya dengan pertanyaan Mengapa rakyat Papua ingin merdeka?
Ketuju Jawaban Tersebut adalah
1.Kami tidak merasa sebagai bagian dari bangsa Indonesia
2.Kami diperlakukan secara tidak adil dan diskriminatif
3.Kami tidak perna menikmati sumber kekayaan alam di bumi Papua yang adalah milik kami?
4.Kami selalu ditindas dan banyak dari kami yang dibunuh bila kami menuntut hak-hak kami?
5.Kami menolak proses integrasi ke dalam NKRI atas Dasar Pepera
6.Kami telah mencetuskan seluruh isi hati kami dan mempertaruhkan seluruh jiwa raga kami dan mempertaruhkan seluruh jiwa raga kami yang tertuang dalam pernyataan politik pada kongres II rakyat Papua
7.Kami akan berjuang terus untuk mencapai kemerdekaan kami dengan cara yang damai.
Relevan dengan apa yang di rangkum oleh barnabas suebu, Ikrar Nusa Bhakti, peneliti LIPI dan pengamat Papua mengemukakan empat seba utama mengapa mengapa sentiment suku nasionalis oran papua yang muncul untuk membentuk Negara merdeka sendiri keempat sebab itu adalah
Pertama : orang papua tidak perna mendapat peran untuk mereka maikan dalam proses dekolonisasi pada tahun 1961-1963. Mereka menyaksikan ketidak adila, kecurangan dan manipulasi terjadi pada saat pepera pada tahun 1969. Itulah sebabnya sampai hari ini elit Papua menyeruhkan pada Indonesia, Belanda, Amerika Serikat dan PBB agar sejara dimasukannya Papua ke dalam Indonesia di pelajari kembali…
Kedua :……. bersambung
THE PAPUA WAY
AA