Lihat ke Halaman Asli

Badrut Tamam

Nikmati tiap jengkal di mana kakimu berpijak, karena di atasnya ada langit yang harus engkau junjung

Panel 7 AICIS Membahas tentang Kajian Integratif Praktik Keagamaan dan Masalah Lingkungan

Diperbarui: 28 Oktober 2021   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Panelis Aicis pada panel 7

SURAKARTA, AICIS,-Forum kajian Keislaman ke 20 Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2021 memiliki keunikannya tersendiri salah satunya menjadi ajang para akademisi dalam mempromosikan karya terbaik dalam bentuk karya ilmiah.

Salah satunya sebagaimana ditunjukan kelompok panel 7 yang mengangkat tema Kajian integratif tentang praktik keagamaan dan masalah lingkungan. Ikhwan Amali selaku ketua panelis menyatakan diskusi panelis pada forum ini mendeskripsikan kajian integrative tentang praktik keagamaan dan masalah lingkungan hidup di jaman dimana kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sedang berkembang.

"Pada panel 7 ini terdapat empat pembicara yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. antaranya Andi Mardika dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, Aceh, Iwan Kuswandi dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumenep. Taufiqul Hadi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, Aceh dan Badrut Tamam dari Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Kalimantan Timur. Kesemua panelis membawakan kajiannya tentang lingkungan mulai dari teologi pemikiran ulama, hingga praktiknya dalam menginternalisasikan konsep cinta lingkungan di dunia pendidikan seperti pesantren,"ujar Ikhwan Amali.

Ikhwan Amali

Selanjutnya ia menyebutkan bahwa Taufiqul Hadi dari IAIN Lhokseumawe membawakan kajian berjudul Menjaga kesehatan manusia sebagai pilar peduli lingkungan menurut Yusuf Al-Qaradawi (studi analitis pentingnya dalam penanganan krisis virus corona (covid-19) di Indonesia).

Tufiqul Hadi dalam pemaparannya menyatakan bahwa penelitiannya ini berfokus pada gagasan lingkungan hidup Yusuf Al-Qaradawi tentang menjaga kesehatan manusia dan pentingnya gagasan ini dalam mengelola krisis Virus Corona (covid-19) di Indonesia.

"Sebagaimana diketahui bahwa kesehatan manusia berkaitan dengan kesehatan lingkungan yang secara langsung mempengaruhi kehidupan dan kesehatan masyarakat, dan hubungan ini mengarah pada kepedulian masyarakat untuk menjaga dan merawat lingkungan, dan untuk itu Al-Qaradawi prihatin dengan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Kesehatan manusia adalah kekayaan yang paling berharga bagi pelestarian sumber daya lingkungan. Namun baru-baru ini dunia dihebohkan dengan munculnya pandemi virus Corona yang menyebabkan penyakit pernapasan dan mengancam kesehatan manusia di dunia," jelasnya.

Masih menurutnya lantaran virus ini mudah menular dari satu orang ke orang lain, maka pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan berupa social distancing dan menghilangkan aktivitas multi-person termasuk aktivitas ibadah yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

"Peneliti menggunakan pendekatan normatif, yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada aspek-aspek ajaran Islam, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, hadits, fiqih dan fundamentalisme, dengan menggunakan metode analisis deskriptif,"ungkapnya.

Taufiqul Hadi, panelis AICIS dari Aceh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline