Lihat ke Halaman Asli

Agung Soni

TERVERIFIKASI

Masa Depan, Mata Kita Akan Jadi Password

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14307702501497189955

Ini suatu hal yang menarik dan melegakan menurut saya pribadi. Kalau boleh bercerita, saya pemakai smartphone yang salah satu aplikasi pengamannya adalah dengan menggunakan sentuhan sidik jari di layar. Jadi kalau bukan sidik jari saya yang sudah direkam, maka kemungkinan besar akan tertolak. Namun apa kenyataan yang sering saya hadapi malah sering terbalik faktanya.

Susahnya minta ampun kalau ternyata sidik jari saya sendiri sering ditolak. Waduuh, opo tumon ?

Kekesalan pribadi saya ini mungkin bukan hanya seorang saja, data dari sebuah penelitian menyebutkan bahwa hampir 79% manusia aktif pengguna gadget dan mengakses internet pernah merasakan susahnya membuka gadget , akun facebook /twitter, mobile banking sampai urusan sepele password ATM.

Urusan 6 digit (lebih/kurang) yang menjadi kunci masuk ke sebuah akses jaringan atau alat telekomunikasi adalah urusan besar. Ia akan menjadi pintu gerbang data, rekening bank dan banyak lagi urusan keuangan, internet, gadget yang membutuhkan kehati-hatian banyak orang.

Tak sedikit kasus pembobolan rekening bank dan banyak kasus yang disebabkan lemahnya pengamanan personal dengan meremehkan fungsi password itu sendiri.

Dari sebuah jurnal Secure ID News menyebutkan 80% pelanggaran hukum yang berkaitan dengan data terjadi karena adanya pencurian password atau kode masuk.

Itu belum lagi pencurian password yang disebabkan teknologi pembajakan data semakin berkembang. Bayangkan saja ketika kita merasa sudah aman membuat password yang panjang, ternyata teknologi perekaman data jarak jauh bisa dilakukan, siapa yang merasa aman bila ini sudah terjadi ?

Akhirnya sebuah perusahaan sekuritas gadget dari Kansas, Amerika Serikat bernama EyeVerify membuat terobosan inovasi baru dengan menggunakan mata manusia sebagai kunci masuk membuka akses smartphone hingga e-banking. Produk utamanya adalah perangkat lunak biometrik eyescan untuk smartphone.

Dalam sebuah peragaan contoh, ada seorang pemuda bersepeda dan mendapat pesan singkat agar segera membayar tagihan sewa kamar kostnya. Dengan mengarahkan matanya kepada smartphone yang ia miliki, langsung saja ia masuk ke transaksi e-banking dan langsung bisa mengirimkan uang lewat e-banking dari handphonenya itu. Dan mata menjadi passwordnya.

Hebatnya lagi, ini tetap bisa lancar walaupun dalam keadaan situasi gelap (tidak ada cahaya).

Bagaimana ini bisa terjadi ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline