Lihat ke Halaman Asli

Tabrani Yunis

TERVERIFIKASI

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Momentum Hari Guru Nasional, Hentikan Segala Bentuk Tindak Kekerasan terhadap Guru

Diperbarui: 26 November 2019   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi Tabrani Yunis

 

Oleh Tabrani Yunis 

Hari Senin ini, tanggal 25 November 2019, para guru di tanah air mempertingati " Hari Guru Nasional (HGN). Sebuah momentum, bagi guru untuk melakukan kegiatan selebrasi dan sekaligus melakukan refleksi dan introspeksi.

Begitu pula bagi masyarakat Indonesia yang pernah berguru atau belajar dan menikmati jasa baik guru ketika masih duduk di bangku pendidikan atau sekolah, banyak yang ikut merayakan atau sekadar menyampaikan ucapan " Selamat Hari Guru Nasional" di media social.

Bahkan hari ini Minggu, tanggal 24 November 2019, di banyak toko, termasuk di POTRET Gallery, yang terletak di jalan Prof. Ali Hasyimi, Pango Raya, Banda Aceh, sejak pagi diserbu oleh anak-anak usia sekolah untuk membelikan hadiah yang akan diberikan kepada guru-guru mereka di sekolah. Mereka sibuk mencari hadiah yang cocok dan sesuai dengan kemampuan keuangan mereka untuk guru-guru mereka.

Ada yang datang bersama teman-teman sekelas, ada pula yang datang ditemani oleh orang tua dan juga ada yang datang sendiri. Sungguh mengharukan. Dikatakan sungguh mengharukan, karena mereka sejak kecil sudah tahu berterima kasih kepada guru. Sungguh sikap yang diperlihatkan oleh anak-anak yang menyiapkan hadiah untuk para guru mereka adalah sebuah bentuk inisiasi apresiatif anak-anak terhadap guru yang layak dilakukan oleh anak terhadap guru.

Walau pun mungkin akan banyak pihak yang tidak setuju ketika ada anak yang ngotot berupaya memberikan hadiah kepada para guru mereka. Walau mungkin ada banyak orang tidak setuju, karena dianggap itu sebagai bentuk gratifikasi.

Namun, anak-anak yang masih lugu ini, tidak berfikir demikian, apalagi kalau terhadap guru yang mereka favoritkan, mereka akan tetap berupaya memberikan yang terbaik kepada guru favorit mereka. 

Terlepas setuju atau tidak, boleh atau tidak, ketika anak-anak berinsiasi sendiri memberi hadiah kepada guru di hari Guru, atau anak-anak ikut memeriahkan hari guru di sekolah masing-masing, perilaku dan tindakan anak-anak ini merupakan tindakan yang patut kita acungkan jempol.

Tindakan yang selayaknya kita apresiasi dan kita pupuk dalam diri anak-anak, karena ini adalah perilaku baik dan sangat perlu dikembangkan. Apalagi bagi anak-anak, yang menyiapkan hadiah kepada guru mereka tersebut, sesungguhnya bukan dilihat dari harga, tetapi adalah dari niat baik anak.

Oleh sebab itu, sepatutnya kita sebagai orang tua yang telah meminta bantu atau meminta jasa guru untuk memberikankan pengetahuan, melatih ketrampilan dan membangun perilaku anak yang baik, ikut bersama merayakan dan menyemarakan hari guru ini. Orang tua, selayaknya ikut berbahagia dan bahkan menyenangkan hati guru, sekali gus menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline