Lihat ke Halaman Asli

Menangis | Cerpen

Diperbarui: 8 Juli 2020   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari apa ini, mengapa rasanya gelap sekali
Hari apa ini, mengapa terasa sesak sekali
Hari apa ini, mengapa galau melanda hati
~~
Ada yang terluka dalam perasaanku
Dimana semangat itu?
Ayo kita bangkit, bibir menyambut, namun mata mulai sembab
~~
Dengarkan lagu irama bersorak,
Turut serta bernyanyi, namun apa daya, air mengalir dari pelupuk mata,
Sesedih ini ternyata, bahkan saat alunan lagu iwak peyek menggema di telinga, air mata tetap berderai
~~
Coba tetap bernyanyi, mengiringi lirik, sagita ayo diamanke yen wis aman ayo joget asolole,
Tumpah ruah semakin menjadi jadi, basah pipi
~~
Jangan dengarkan apapun,
Ayo baca berita hari ini
Maling sayur ditangkap dan dijadikan tontonan,
Komentar pro kontra, karena ada tindakan menghakimi sendiri,
Terbaca komentar "serahkan pada polisi, hukum sesuai hukumnya, jangan main hakim sendiri, kita tidak tahu mengapa sayur yang dia curi, saat ini ekonomi sulit, entah kepepet atau memang bejat, serahkan saja pada polisi jangan dibakar" kurang lebih begitu

~~
Aahh....... Begini saja menambah remuknya bendungan air mata,
Ingin mengumpat, namun melihatnya ditendang bagian kepala, melas juga akhirnya
~~
Walah,, sudah habis berapa tissue ini,
Sayang sekali tissue banyak dibuang karna basah oleh air mata,
Beli tissue pakai uang, jangan boros!
Tambah pecah aliran air mata ini
~~
Hari apa ini, mengapa mata begitu berat
Hari apa ini, mengapa perih sampai begini
Hari apa ini, matahari tenggelampun ku tangisi
~~
Hari apa ini :')

#Batang #Clapar 08 Juli 2020 semoga harimu menyenangkan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline