Lihat ke Halaman Asli

Ayah adalah Cinta Pertama dan Luka Pertama Anak Perempuannya?

Diperbarui: 14 Januari 2023   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya. Ayah juga satu-satunya orang yang tidak akan membuat anak perempuannya terluka bahkan menangis. Ayah adalah tempat bersandar dan ternyaman paling indah bagi anak perempuannya.  Dapat merasakan figur dan kasih sayang seorang ayah adalah kebahagian semua anak perempuan. Tetapi sayang tidak semua anak merasakan hal itu, beberapa anak merasa bahwa ayah memang cinta pertamanya sekaligus luka pertamanya. Tidak semua anak perempuan bisa dekat dengan ayahnnya dan tidak semua anak juga dapat merasakan figur seorang ayah.

Begitupun dengan saya, menurut saya ayah adalah cinta tersakit dan luka paling dalam hidup saya. Saya Syifa, saya ingin sedikit bercerita tentang saya dan ayah saya. Dulu ketika saya kecil, saya sangat dekat dengan ayah saya bahkan figur ayah itu sangat saya rasakan. Mungkin dulu saya merasa definisi diratukan oleh ayah itu benar-benar saya rasakan, setiap ada orang yang membuat saya bersedih, menangis ayah yang selalu ada disamping saya untuk menenangkan saya, bahkan ayah rela menggendong saya untuk membuat saya berhenti menangis. Ayah juga yang selalu memeluk, membantu saya saat kesusahan dan memberi bahkan membelikan apapun yang saya inginkan.

Sampai sekarangpun memang ayah selalu membantu dan membelikan apapun yang saya inginkan, tapi sayangnya figur dan kasih sayang ayah mulai menghilang semenjak saya besar itu disebabkan karena ayah yang mempunyai istri lagi. Semenjak itu saya lupa bagaimana rasanya kasih sayang seorang ayah. Ayahku alhamdulilah dari kelurga yang mampu tapi terkadang ayah mengsalah artikan kasih sayang yang aku inginkan. Ayah memang selalu memberikan kemewahan kepada anak-anaknya tapi sosok ayah yang perhatian atahal kecilnya menanyakan kabar anaknya, dan lain sebagainya itu sudah lama tidak saya rasakan,

Dan semenjak itupun kami terasa sangat jauh bahkan terasa seperti dua orang asing. Ayah yang selalu sibuk dengan pekerjaannya bahkan terkadang ketika ia pulang bukannya berkumpul dengn kami tapi sibuk dengan handphonenya. Kadang saya kecewa sama ayah, kadang saya benci kenpa perempuan itu harus merebut semuanya dari ayah saya. Tapi mungkin inilah jalan cerita kehidupan saya.

Ayah ketika ayah berubah, hati anakmu ini sangat terluka. Apalagi ketika melihat ayah dan ibu bertengkar rasanya hati ini rapuh. Ayah tahu enggaa kalau tidak ada ibu mungkin saya tidak akan bisa setegar sekarang. Ketika saya sakit, apakah ayah pernah bertanya kepada saya, "sakit apa nak? ayah antar ke dokter ya nak?" Pertanyaan itu hanya halu bagi saya. Ketika saya sakit ayah paling hanya memberikan uangnya lalu menyuruh supir untuk mengantar saya, tapi ketika anak dari perempuan itu sakit mungkin ayah sudah sangat khawatir. Ibu yang selalu memperhatikan saya, ibu yang selalu sayang, memberi  nasihat, memberi semangat dan lain sebagainya. Tanpa ibu mungkin saya tidak akan seperti sekarang.

Terkadang saya rindu dahulu ketika saya bersedih ayah orang pertama yang selalu ada disampingku, tapi sekarang ayah yang membuat saya bersedih. Banyak hal yang saya rasakan dari ayah kadang saya bertanya mengapa ayah yang saya cintai, bisa membuat saya bersedih, terluka bahkan trauma. Tapi dibalik ini semua saya tahu ayah pasti sebenernya sayangkan sama anak-anaknya bahkan ayah selalu rela berkorban untuk anaknya. Cuman memang mungkin sekarang rasanya berbeda karena harus terbagi.

Ayah saya memang bingung akan sosokmu, sosok ayah yang  saya miliki tapi sekarang rasanya tak pernah saya jumpai. Ayah mungkin sering kali hancurkan dan sakiti hati saya ini tapi saya selalu berusah kuat, sabar, dan tetap mencintaimu.  Ayah dari saya, anak perempuanmu yang sedang berpura-pura baik setelah kau lukai hatinya, yang sedang berusaha mengukir senyum agar terlihat baik-baik saja. Ayah biar bagaimanapun saya tidak akan memandang buruk sosok dirimu. Rasanya saya ingin membenci dirimu tapi lagi-lagi tidak bisa karena rasa sayang saya jauh lebih besar. Karena berkat ayah saya juga bisa sekuat ini menjalani kehidupan yang terasa berat.

Sekarang saya sudah berdamai dengan keadaan, karena mau bagaimanapun kehidupan ini akan tetap terus berjalan, saya berharap semoga saya dan ayah bisa kembali dekat dengan seiring berjalannya waktu. Dan ayah terimakasih atas segala hal yang engkau berikan dan lakukan untuk saya. Saya sangat bersyukur memiliki ayah yang hebat, doakan saya supaya saya bisa menggapai semua cita-cita saya, sukses dan bisa membanggakan ayah dan ibu. Ayah dan ibu adalah salah satu panutan saya. Ayah aku selalu mencintaimu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline