Dampak dari krisis ekonomi global memunculkan solusi-solusi salah satunya yaitu pembentukan G7 (Group of Seven) yang beranggotakan negara-negara maju seperti Kanada, prancis, jerman, italia, jepang, inggris dan Amerika Serikat.Namun keberadaan G7 dirasa belum maksimal dan terlalu sempit cakupannya untuk merespons tantangan global. Perlu adanya keikutsertaan pandangan dari negara-negara berkembang ikut serta dalam diskusi perundingan demi mencari solusi permasalahan ekonomi global.Sebagai respons, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara G7 sepakat bahwa perlu dibentuk forum yang lebih inklusif lalu terbentuknya G20 ( Group of Twenty ).
Indonesia sebagai anggota G20 ( Group of Twenty ) memainkan peran penting untuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi global.G20 ( Group of Twenty ) didirikan pada 26 september pada tahun 1999 merupakan sebuah forum kerja sama multilateral internasional didirikan karena adanya kriris keuangan asia tahun 1997 -- 1999 untuk mempertemukan negara-negara maju dan berkembang membahas stabilitas keuangan internasional yang bertujuan untuk menyatukan berbagai pendapat antara negara maju dan negara berkembang untuk dapat memberikan solusi kepada seluruh pihak bukan hanya negara maju saja .
Indonesia dalam G20 memeliki peran yang penting untuk upaya pemulihan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi.Indonesia berupaya memanfaatkan forum kerja sama internasional G20 semaksimal mungkin untuk meningkatkan pembangunan ekonomi global, pulih dari pandemi COVID-19 dan memperluas relasi, hal ini tentu akan memberikan keuntungan bagi Indonesia apabila semua rencana tersebut dijalankan dengan efektif. .Selain itu, Indonesia akan dipandang sebagai negara berkembang yang mampu menyelesaikan permasalahan global melalui gagasan-gagasan yang diusungnya dan memberikan citra positif negara di kancah internasional.Indonesia terlibat dalam perencanaan program-program kerja kelompok G20 adalah :
Indonesia Dalam Mengusulkan GESF (Global Expenditure Support Fund)
GESF (Global Expenditure Support Fund ) adalah sebuah progam kerja G20 yang di gagas oleh Indonesia pada 2008.Progam kerja ini diusulkan oleh Indonesia saat krisis global pada tahun 2008 yang terjadi pada amerika serikat yang membuat tidak tertatanya pinjaman kredit internasional dan pasar ekuitas yang menyebabkan terjadinya krisis likuiditas.Dampak dari ini mempengaruhi perekonomian negara-negara berkembang yaitu menjadi tidak dapat melanjutkan Pembangunan negaranya akibat terbatasnya pinjaman kredit tersebut.Maka dari itu perlu adanya Solusi untuk menanggulagi keterbatasan anggaran negara yang perlu di perluas aksesnya walaupun dalam keadaan dimana kapital masih terbatas.
Ini merupakan jawaban Indonesia terhadap GESF yang dipandang sebagai dukungan bagi negara-negaramenjaga keseimbangan anggaran mereka. GESF memberikan bantuan kepada negara
berkembang dalam pengelolaan anggaran nasional selama masa krisis, sehingga dapat
memastikan keberlangsungan stabilitas keuangan dan ekonomi. .Dalam GESF ini adalah dana yang tersedia untuk negara berkembang yaitu dana tersebut di harapkan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dan keuangan demi mencapai program Milennium Development Goals (MDGs).
Sesuai dengan proposal yang diajukan Indonesia menyarankan bahwa dana disisihkan untuk negara berkembang yang bukan anggota G20.Alasan dana tersebut diperluka yaitu, alasan pertama adalah dengan mekanisme yang diusulkan tersebut digunakan untuk mengantisipasi dampak jangka panjang dari krisis ekonomi global yang dialami oleh negara- negara berkembang. Indonesia berpendapat harus adanya mekanisme yang dapat mendukung negara-negara berkembang yang di kategorikan negara miskin, karena sistem ekonomi global masih belum berpihak pada negara berkembang. Kedua, melalui mekanisme GESF diharapkan negara-negara berkembang tidak mengalami kesulitan dalam proses pembangunan infrastruktur dalam mencapai tujuan MDGs. Ketiga, melalui GESF juga di upayakan dapat mengamankan aliran keuangan baru ke negara-negara berkembang dan akan memastikan percepatan pemulihan krisis global.
Pada bulan Januari 2022 Indonesia memberikan pada pendidikan serta keterampilan di tingkat internasional. Mengenai partisipasi Indonesia dalam G20, negara ini berperan aktif dalam dialog tentang kebijakan ekonomi serta isu-isu global lainnya bersama mitra-mitra G20.Seperti pembangunan perkelanjutan dimana pemerintah Indonesia berpartisipasi dalam diskusi mengenai implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs).
Bagaimana Indonesia Dalam Membangun GICA (Global Infrastruktur Connectivity Alliance ) ?
Peran Indonesia selanjutnya yaitu membangun GICA (Global Infrastruktur Conectivity Aliance ) yaitu dengan berdikusi pengetahuan dan berkolaborasi oleh negara-negara G20 melalui kolaborasi dan pertukaran pandangan dalam membahas proses pembiayaan pendanaan infrastruktur negara.Tentunya dengan konektivitas mengenai infrakstruktur global yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan integrasi regional GICA memiliki tujuan untuk mendorong Kerjasama antara negara dari berbagai pengetahuan pandangan mengenai pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan inklusif .Indonesia dalam mendirikan GICA ini juga berpartisipasi aktif dalam menunjukan komitmenya dengan menekankan lokasi geografisnya yang strategis dan memberikan pengalaman dengan proyek infrastruktur yang ada.
Melalui GICA, Indonesia berupaya untuk meningkatkan hubungan antar negara sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan terlibat dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) serta Rencana Induk Konektivitas ASEAN (ASEAN Connectivity Master Plan) bertujuan untuk memperkuat kerjasama dan meningkatkan konektivitas antara Asia dan Eropa.Indonesia secara aktif menjalin kerja sama juga dengan negara lain melalui proyek-proyek seperti Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) dan memprioritaskan infrastruktur berkelanjutan,Lalu Indonesia dalam mendukung Pembangunanyang berkelanjutan juga menekankan pada proyek infrastruktur ramah lingkungan seperti mendorong penggunaan energi terbaru, sistem transportasi ramah lingkungan, dan perlindungan lingkungan dan juga sekaligus memastikan inklusi masyarakat, fokus pada proyek-proyek struktural.