Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dikti Kemristek dan ADRI Gelar Sosialisasi Hibah Riset dan Pengabdian Masyarakat Dosen

Diperbarui: 25 Oktober 2020   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: ADRI

Upaya menggiatkan dosen untuk meneliti dan mengabdi kepada masyarakat adalah sangat penting. Bertajuk "Sosialisasi Hibah Riset dan Pengabdian Masyarakat", Dikti Kemristek/BRIN dan Perkumpulan ADRI (Ahli dan Dosen Republik Indonesia) hari ini menggelar webinar nasional via zoom meeting. Dibuka oleh Presiden ADRI, Dr. Achmad Fathoni Rodli., M.Pd dan diikuti 400 peserta, ADRI bertekad para dosen dapat menuntaskan produk penelitian hingga ke implementasi dalam bentuk pengabdian ke masyarakat.

"Selain kreatif dan inovati dalam penelitian, ADRI menyadari dosen harus tuntas dalam kegiatan ilmiah. Sehingga hasil riset perlu diimplementasikan secara nyat kepada masyarakat. Karena itu, ADRI akan melakukan pendampingan proposal peneltian hingga tuntas"" ujar Dr. Achmad Fathoni Rodli., M.Pd (Presiden ADRI/Rektor UMAHA) dalam sambutannya.

Dimoderatori Prof. Dr. Eri Sarimanah, M.Pd (Sekjen ADRI- Guru Besar Universitas Pakuan), tampil sebagai pembicara dalam webinar nasional ini adalah: 1) Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST, M.Eng, IPU (Plt. Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemristek/BRIN) sekaligus Ketua DPD ADRI DKI Jakarta -Banten dan 2) Prof. Dr. Saryono Sikumbang (Guru Besar Universitas Riau/Tim Penyusun Panduan Riset dan Pengabdian Masyarakat edisi XIII)

Dalam paparannya, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST, M.Eng, IPU menyatakan sosialiasi hibah riset dan pengabdian masyarakata para dosen sangat penting. Agar dosen dan LPPM setiao PT bisa memacu kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat di kampusnya. Harapannya, para dosen makin paham mekanisme riset dan pengabdian masyarakat. Sehingga proposal yang diusulkan sanat relevan dan berkualitas. LPPM di setiap kampus pun harus mensosialisasikannya kepada dosen-dosennya agar kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sementara itu, Prof. Dr. Saryono Sikumbang pentingnya memahami panduan Riset dan Pengabdian Masyarakat edisi XIII yang sudah ada. Utamanya jangan sampai terjadi "salah kamar" dalam TKT (Tingkat Kesiapan Teknologi)-nya. Misalnya, bentuk Penelitian dasar (PD) harus mencapai luaran wajib berupa a) satu artikel di jurnal internasional yang terindeks pada database bereputasi; atau b) satu buku hasil penelitian ber ISBN; atau c) tiga artikel di prosiding yang terindeks pada database bereputasi; atau d) tiga book chapter yang terindeks pada database bereputasi atau ber-ISBN.

Melalui seminar daring ini, ADRI sebagai perkumpulan ahli dan dosen Republik Indonesia mengajak para dosen di Indonesia untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat. Bila perlu menyeimbangkan outcome dan income dalam aktiitas ilmiah.

Sebagai organisasi profesi, ADRI berkomitmen melakukan konsolidasi pengurus dan anggotanya di seluruh Indonesia. Karenanya, ADRI akan fokus pada pengembangan tradisi ilmiah dan profesi dosen termasuk memfasilitasi kegiatan ilmiah yang mendukung karier dosen. Selain membuat proposal penelitian, meneliti, mempublikasikan di jurnal ilmiah bereputasi dan yang terpenting adalah implementasi ke masyarakat dalam bentuk pengabdian masyarakat.

Webinar nasional sosialisasi hibah riset dan pengabdian masyarakt ini pun mendapat respon yang antusias dari peserta. Ke depan, ADRI akan terus mengambil peran dalam meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat di seluruh kampus. Agar ADRI dapat berkontribusi lebih besar lagi kepada masyarakat di era revolusi industri 4.0. Salam ADRI! #ADRIHebat #DosenADRI

Sumber: ADRI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline