Lihat ke Halaman Asli

Syalma Nabila Kamal

Mahasiswi Program Studi Agribisnis IPB University

Peran Agribisnis dalam Perekonomian dan Pangan

Diperbarui: 23 Juni 2021   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seperti yang kita ketahui, agribisnis adalah sistem pertanian yang saling terkait dari mulai system hulu hingga sistem hilir dengan pemanfaatan sumberdaya untuk mencapai tujuan yaitu keuntungan yang sebesar-besarnya. Di Indonesia, agribisnis merupakan sektor ekonomi yang termasuk ke dalam kategori sektor terbesar dan terpenting di dalam perekonomian nasional. Sektor ini menyerap 75% angkatan kerja nasional, dan sebesar 80% dari jumlah penduduk nasional bergantung pada sektor agribisnis. 

Adanya pandemi Covid-19 pada Negara kita sejak awal tahun 2019 tentu memberi dampak bagi agribisnis di Indonesia. Diantaranya adalah adanya fluktuasi harga produk pertanian di pasar, terjadi kekurangan supply karena penyaluran terganggu, kesehatan petani yang terganggu, dan kendala lainnya. Namun, dari semua kendala itu hanya sektor agribisnis lah yang mengalami kenaikan ekspor dibanding tahun 2019. Sektor agribisnis menjadi satu-satunya komponen GDP Indonesia yang positif semenjak adanya pandemic covid-19 ini.

            Berkaca pada data yang diambil dari Badan Pusat Statistik, sektor pertanian, kehutanan, dan kelautan menjadi sektor penting pada struktur Produk Domestik Bruto (PDB) yang kontribusinya mencapai 12,84% pada kuartal 1 tahun 2020. Jumlah tersebut menjadikan sektor agribisnis berada peringkat ketiga tertinggi pada struktur Produk Domestik Bruto (PDB).

            Selain hal di atas, pada saat sektor industry melakukan PHK secara massal terhadap para pekerja karena kendala covid-19, sebaliknya sektor agribisnis menyerap tenaga kerja untuk sektor pertanian karena peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap produk pangan berkualitas terutama komoditas rempah-rempah. Komoditas tersebut dipercaya menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh disaat pandemi ini.

Dari hal tersebut, dapat menggambarkan bahwa agribisnis berfungsi sebagai suatu system yang komprehensif mencakup sistem hulu hingga system hilir yang dapat menjadi solusi permasalahan ekonomi suatu Negara.

            Selanjutnya, membahas mengenai pangan di Indonesia. Di masa pandemic covid-19, pemerintah memiliki kekhawatiran terhadap pangan, terutama terkait dengan ketersediaan pangan nasional. Di masa pandemic seperti ini kekhawatiran yang ditakutkan adalah permintaan pangan yang naik namun aktifitas yang dibatasi sehingga ketersediaan pangan menjadi terbatas bahkan berkurang. Namun, faktanya Agribisnis selalu selalu memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia bahkan di masa sulit seperti ini. Hal tersebut dikarenakan pada setiap subsistem agribisnis selalu memiliki peran terhadap peningkatan ketahanan pangan.

Subsistem agribisnis hulu, merupakan subsistem yang menyediakan input yang berkualitas guna menjamin komoditas pangan yang dihasilkan juga merupakan yang terbaik. Pada subsistem usahatani, memiliki fokus terhadap proses pembudidayaan komoditas pangan. Subsistem hilir, berperan mengolah komoditas pangan primer menjadi produk setengah jadi maupun produk siap konsumsi. Dan pada subsistem penunjang, berperan untuk mendukung subsistem lain demi kelancaran prosesnya.

            Dari bacaan di atas, kita dapat mengetahui bahwa agribisnis adalah sektor yang selalu mendukung ketahanan pangan dan perekonomian nasional. Hal tersebut dibuktikan tingkat kestabilan fungsi agribisnis yang tidak menurun walaupun diterpa pandemic covid-19 sekalipun.  (Ed,Nik,Ofh,Syal,Sals)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline