Lihat ke Halaman Asli

Syakbani Eko Raharjo

Pemerhati Lingkungan Hidup

Membuat Pemilu yang Ramah Lingkungan

Diperbarui: 9 Juli 2018   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (KOMPAS//DIDIE SW)

Pesta demokrasi serentak sudah usai.  Hasil rekapitulasi Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2018 baru saja ditetapkan.  Pasangan calon (paslon) nomor 1, Ganjar Pranowo dan Taj Yasin menjadi pemenang pada Pemilu Kepala Daerah Jawa Tengah, mengungguli pasangan calon (paslon) nomor 2, Sudirman Said dan Ida Fauziah.  

Perolehan suara cukup signifikan10.362.694 suara atau 58,78% yang dikumpulkan Paslon nomor 1 melewati 7.267.003 suara atau 41,22% milik Paslon nomor 2. Hasil rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah pada Hari Minggu tanggal 8 Juli 2018 di Semarang.

Hal menarik pada Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah tahun ini.  Gebyar dan semarak perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) biasanya berbanding lurus dengan atribut kampanye yang semrawut.  Di mana-mana, di ruang terbuka, di jembatan di pohon-pohon penuh gambar pasangan calon.  Namun, pada kali ini tampak begitu rapih. 

Alat Peraga Kampanye (APK) yang dipasang sudah memenuhi persyaratan Peraturan KPU. KPU Provinsi melalui KPU Kabupaten/Kota memfasilitasi pemasangan APK, sehingga tertata rapih dan teratur, sehingga terlihat indah.  Baik itu berbentuk Baliho, Spanduk maupun umbul-umbul.  Di pusat keramaian nampak Baliho besar paslon berjajar, sama tinggi sama besar, mencerminkan kesepadanan.  

Spanduk-spanduk paslon tersebar sampai ke sudut desa di seluruh Jawa Tengah, tak satupun diikatkan atau dipakukan di pepohonan. Tidak melintang jalan. Sedap dipandang. 

Umbul-umbul berjajar rapih di pinggir jalan penghubung antar wilayah, berkibar-kibar gagah, seolah-olah melambai mengajak untuk tidak golput Pemilu. Cocok dengan slogan Pilgub Jawa Tengah, Becik tur Nyenengke.

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018 serentak di sebagian daerah di Indonesia.  Ingat bulan Juni ingat Hari Lingkungan Hidup. Hal ini dimulai ketika Majelis Umum PBB tahun 1972 menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup seDunia pada Konferensi Stockholm. 

Tema Lingkungan Hidup tahun 2018 kali ini "Beat Plastic Pollution".  Dalam terjemahan bebasnya, artinya melawan pencemaran plastik. Pegiat lingkungan menyatakan, tahun 2018 perang terhadap sampah plastik.  Lalu, apa hubungan Pemilu dengan sampah plastik..??

MMT (Methylcyclopentadienyl Manganese Tricarbonyl) sangat erat dan hampir pasti tidak terpisahkan dengan media APK.  Media yang sangat populer ini mempunyai sifat mirip plastik.  Sukar terurai.  Namun demikian, peserta Pemilu gemar menggunakan media ini.  Keunggulan yang dimiliki adalah bisa memuat foto berwarna penuh, mudah pengerjaannya dan cepat.  

Karena relatif murah, sehingga peserta banyak mencetak. Di udara bebas dalam waktu tertentu, MMT akan lapuk diterpa sinar matahari. Mangan yang terlepas berisiko sebagai neurotoxin bagi makhluk hidup melalui pernafasan. 

Belum lagi ketika kampanye terbuka yang melibatkan banyak massa, sampah pasti berserakan setelahnya.  Beruntung, Pilkada kali ini tidak banyak nampak APK berbahan MMT maupun sampah plastik ketika kampanye terbuka. Apresiasi kepada penyelenggara, pengawas, maupun peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2018. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline