Lihat ke Halaman Asli

Koes Syaidah

Seorang Ibu dan Pekerja

Penipuan dengan Modus COD Kian Marak, Sebaiknya Sistem Ini Ditutup Saja!

Diperbarui: 7 November 2022   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belanja online yang kian marak ternyata juga membuka peluang kejahatan seperti pengiriman barang ke konsumen tanpa dipesan.  Dan inilah modus penipuan yang sedang marak... pengiriman paket palsu dengan sistem bayar ditempat atau yang dikenal dengan Cash on Delivery (COD) baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Tujuan penipuan pengiriman paket tanpa dipesan sebelumnya ini dengan COD, tentu saja untuk memperoleh uang (dipaksa membayar cash atau mentransfer sejumlah uang) setelah paket diterima. Korbannya kebanyakan adalah para orangtua yang sudah sepuh, penjaga rumah, atau orang-orang yang tidak mengerti tentang per-paketan/ekspedisi. Dan jumlah tagihan atas paket jumlahnya tidak main-main, ada yang sampai ratusan ribu hingga jutaan rupiah! Dan barang yang tertulis di paket biasanya juga bohong, yang ketika paket dibuka... isinya hanya berupa barang asal-asalan bahkan potongan kertas/kardus/koran saja.

Dari sisi hukum, konsumen juga bertanya-tanya darimana pengirim paket tanpa dipesan tersebut memperoleh data konsumen? Data pengiriman tersebut benar-benar sama persis dengan data konsumen yang diisikan seperti ke marketplace langganannya. Dan yang parah... pihak ekspedisi bisa menagihkan uang kepada orang/pihak lain selain nama yang tercantum dalam pengiriman yang kebetulan ikut menerima paket, kan seharusnya jika menyangkut pembayaran wajib ketemu langsung dengan pihak yang bersangkutan?

Jika dilihat modus kejahatan dengan fitur COD ini tidak hanya menipu konsumen, bahkan tersiar sejumlah penjual/pedagang juga banyak yang tertipu oleh pembeli abal-abal yang tidak mau menerima dan membayar, sehingga paket tersebut kembali kepada penjualnya. Penjual jadi dirugikan karena sudah membayar biaya pengiriman.

Kerugian penipuan kepada konsumen dengan modus pengiriman via COD ini wajib mulai menjadi perhatian pemerintah. Alangkah baiknya fitur ini ditinjau kembali apakah masih layak dipertahankan? 

PS. Penulis juga menjadi korban COD paket palsu yang diterima dan dibayar oleh nenek dirumah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline