Lihat ke Halaman Asli

Syahiduz Zaman

TERVERIFIKASI

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Merekonstruksi Diskusi Politik di Grup WhatsApp Keluarga

Diperbarui: 16 Desember 2023   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi grup whatsapp | ist via kompas.com

 

Mempertahankan Harmoni Keluarga di Tengah Perbedaan Politik

Pemilihan presiden sering menjadi topik hangat yang tidak hanya mengisi media massa, tetapi juga ruang pribadi kita, seperti grup WhatsApp (WA), dalam diskusi ini fokus ke grup WA keluarga.

Di satu sisi, ini adalah indikasi dari demokrasi yang kuat di mana penduduk secara aktif terlibat dalam prosedur pemerintahan.

Sebaliknya, perbedaan politik ini sering kali mengakibatkan tekanan dan bahkan perpecahan, tidak hanya di antara teman dan rekan kerja, tetapi juga dalam keluarga.

Kita sering lupa bahwa pemerintahan hanyalah satu aspek dari keberadaan kita. Sebaliknya, rumah tangga memiliki peran yang jauh lebih dalam dan tahan lama.

Ketika diskusi politik berubah menjadi debat panas, mengancam untuk merusak ikatan keluarga, kita perlu mengambil langkah mundur dan mengevaluasi apa yang benar-benar penting.

Di sini, kita harus mengingatkan diri sendiri bahwa mempertahankan harmoni dan hubungan interpersonal dalam keluarga harus menjadi prioritas utama.

Sangat penting bagi kita untuk menumbuhkan kemampuan untuk setuju untuk tidak setuju. Ini berarti menerima bahwa setiap individu dalam unit keluarga memiliki hak atas pandangannya sendiri, meskipun mungkin berbeda dengan pandangan kita. 

Dalam konteks ini, keluarga dapat menjadi model mikrokosmos demokrasi, di mana perbedaan pendapat dihargai dan dihormati, bukan alasan untuk perpecahan.

Oleh karena itu, pentingnya mempertahankan hubungan yang harmonis dalam keluarga tidak dapat diabaikan. 

Tidak diragukan lagi, kita semua memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa diskusi politik kita tetap sehat dan produktif, terutama di tengah lingkungan kekeluargaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline