Lihat ke Halaman Asli

Sutomo Paguci

TERVERIFIKASI

Advokat

Tulisan Ini Berhasil Membuatku Terngiang

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

KATA PARA PAKAR menulislah dari hati karena sesuatu yang berasal dari hati akan masuk ditangkap oleh hati juga. Adalah beberapa tulisan berikut ini berhasil menyentuh hatiku, membuat terngiang di pikiran, dan sewaktu-waktu membuatku kembali berkunjung untuk bernostalgia membaca kembali buah karya itu.

Artikel-artikel yang akan diulas di bawah ini sekedar contoh. Masih sangat banyak artikel lain yang tak kalah hebat yang membuatku terngiang tapi tak mungkin disebutkan satu per satu di sini. Hampir semua temanku di Kompasiana memiliki artikel demikian.

Pertama, guratan aksara buah karya Yusef Cahyadi bertajuk "Aku bersumpah dengan sepenuh hati akan berbuat keonaran!". Ini adalah artikel pertama dan satu-satunya ditulis oleh bung Yusef sampai tulisan ini diturunkan atau sejak ia bergambung di Kompasiana tertanggal 19 April 2012. Sebuah artikel yang ditulis dengan bahasa segar, mengalir, liar, dan tak terduga. Seperti pendekar mabuk. Lucu dan renyah.

Kedua, buah karya Joni Hartugung berjudul "Busyet, Tulisanku Hanya Dibaca 5 Orang hahaha". Letak keorisinilan tulisan ini terutama di judulnya. Judul itu yang sering membuatku terngiang dan kembali melesat ke alamat untuk membaca lagi dan lagi.

Ketiga, buah keyboard Dian Kaizen Jatikusuma bertitel "Ramadhan yang Paling Menyedihkan...". Sebuah karya yang sepertinya dibuat dengan sepenuh jiwa. Dalam. Menyentuh. Menginspirasi. Dibawakan dengan kelihaian bahasa yang cukup prima dan diiringi dengan lagu D'Masiv "Jangan Menyerah" yang membuat loading sedikit berat tapi lumayanlah bikin perasaan jadi terkulai.

Menurutku, tiga contoh tulisan di atas telah berhasil. Dalam pengertian berhasil menyentuh masuk ke hati pembaca, menyelusup ke pikiran, dan mengendap dalam memori.

Itu tipe tulisan "makanan jiwa". Ada lagi tipe tulisan yang segar di pikiran, makanan otak. Hmm, lezat sekali dikunyah dengan otak. Tulisan tipe terakhir ini akan kutulis lain kali. Mau makan dulu, tadi berbuka baru sempat minum teh manis.[]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline