Lihat ke Halaman Asli

#Pray For NTT, Paskah Kelabu di NTT

Diperbarui: 6 April 2021   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paska bencana (sumber: kompas.com)

Meski sehari sebelum terjadinya bencana, BKMG telah mengingatkan warga akan terjadinya cuaca ekstreem, namun sebagian besar warga yang sedang larut dalam suasana gembira dalam merayakan Paskah sama sekali tidak menduga akan terjadi bencana yang luar biasa parahnya. Nusa Tenggara Timur (NTT) selama ini dikenal sebagai kawasan yang kering, bahkan sering diberitakan kekurangan air. Berita bencana alam yang pernah diberitakan hanyalah gempa bumi pada tahun 2020.

Bencana alam yang terjadi di NTT Minggu pagi 4 April 2021 merupakan gabungan bencana yang langsung meluluh lantakkan 11 Kabupaten / Kota di NTT, termasuk ibukota provinsi NTT, kota Kupang. Bencana alam kali ini benar-benar luar biasa dahsyatnya, berupa banjir bandang, kapal tenggelam, gelombang tinggi, pohon tumbang, lahar dingin, tanah longsor hingga siklon tropis Seroja yang memicu bencana hidrometeorologi.

Sebuah kapal motor penumpang (KMP) Jatra di pelabuhan Bolok, Kupang telah tenggelam diduga karena terjadi kebocoran pada lambung kapal. Entah berapa banyak nelayan yang harus menjadi korban akibat gelombang tinggi diperairan NTT.

Banjir bandang menimpa kabupaten Flores Timur, banyak warga yang membutuhkan lahan untuk mengungsi dan bantuan pakaian serta makanan. Kondisi akibat banjir bandang sangat parah, sehingga alat beratpun sukar bermanuver.

Kesebelas Kabupaten / Kota di NTT yang tertimpa bencana adalah Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Ende, Kabupaten Alor, Kabupaten Ngada, Kabupaten Lembata, Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kota Kupang.

Dari data sementara yang dikumpulkan oleh BNPB tercarat 938 keluarga atau 2655 jiwa terdampak akibat bencana. Hingga hari ini dikabarkan 84 orang tewas dan 70 orang hilang. Data ini masih diupdate terus dan ada kemungkinan akan bertambah. Sementara, tercatat 8.424 orang mengungsi.

Kota Kupang sendiri porak poranda, angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang. Banyak pohon tumbang sehingga jalanan sulit dilalui kendaraan. Jalan raya dari Kupang ke Atambua juga sulit dilalui karena banyaknya tanah longsor.

Banjir lahar dingin di Kabupaten Lembata, berasal dari gunung Ile Lewotolok.

Team BNPB yang segera diterjunkan juga terlambat.mencapai lokasi bencana akibat cuaca yang sangat tidak mendukung untuk perjalanan udara, sehingga bantuan terpaksa diberikan melalui jalan darat yang membutuhkan waktu lebih lama.

Tindak Lanjut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline